Tangerang (ANTARA) - PT Sumber Alfaria Trijaya mencatat penambahan 1.033 gerai baru selama tahun 2024 melampaui target ekspansi 1.000 gerai yang telah ditetapkan perusahaan sebelumnya.
"Dengan penambahan ini, total jumlah gerai Alfamart mencapai 20.120 gerai dan total jumlah gerai ritel perseroan dan entitas anak usaha mencapai 23.277 gerai yang tersebar di berbagai kota dan daerah strategis, termasuk wilayah berkembang yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi," kata Corporate Secretary PT Sumber Alfaria Trijaya Tomin Widian dalam acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan di kantor pusat Alfamart di Tangerang, Banten, Kamis.
Ia menambahkan perseroan mencatat peningkatan pendapatan sebesar 10,55 persen pada tahun 2024, dengan total pendapatan mencapai Rp118,23 triliun.
Baca juga: Alfamidi pada 2024 catatkan pendapatan bersih Rp19,89 triliun
Laba bruto perseroan meningkat sebesar 9,97 persen mencapai Rp25,37 triliun, seiring dengan peningkatan penjualan dan penambahan jumlah gerai.
"Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk perseroan masih menunjukkan nilai positif yaitu sebesar Rp3,15 triliun," katanya.
Tomin juga menambahkan, peningkatan ini sejalan dengan yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) jika ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,03 persen pada tahun 2024, didukung oleh konsumsi domestik yang stabil dan peningkatan investasi dengan sektor Jasa Lainnya mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 11,36 persen.
Baca juga: 546 karyawan Alfamidi terbaik diajak piknik ke luar negeri
Data dari Bank Indonesia mencatat bahwa Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Februari 2024 mencapai 214,1, meningkat 6,4 persen dibandingkan bulan sebelumnya, mengindikasikan adanya peningkatan dalam penjualan ritel modern.
Memasuki tahun 2025, Perseroan optimis terhadap prospek industri ritel yang terus berkembang, didukung oleh pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil serta meningkatnya daya beli masyarakat.
Prospek industri ritel di Indonesia pada tahun 2025 diperkirakan akan mengalami pertumbuhan dengan estimasi pertumbuhan mencapai 5 persen.
"Hal ini didukung oleh kolaborasi antara ritel modern dan toko tradisional, dan program-program pemerintah yang berfokus pada pemulihan sektor UMKM," ujarnya.
Baca juga: Alfamart-Softex Indonesia gelar edukasi tumbuh kembang balita di 34 daerah
Anggara Hans Prawira selaku Presiden Direktur Perseroan menambahkan pihaknya berupaya menciptakan sistem operasional yang transparan, akuntabel dan mampu beradaptasi dengan perkembangan industri ritel yang semakin dinamis.
Perseroan secara berkelanjutan mengembangkan efektivitas peran dan fungsi organ-organ tata kelola seperti Direksi, Dewan Komisaris, dan komite-komite pendukungnya.
"Dalam hal kepatuhan, Perseroan terus mengedepankan keterbukaan informasi kepada pemegang saham dan pihak regulator melalui peningkatan kualitas pelaporan dan sistem pengungkapan informasi yang andal," ujarnya.
Baca juga: Alfamart luncurkan 10 mesin penukaran minyak jelantah jadi uang