Lebak (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak mengapresiasi Operasi Pekat II Maung 2025 yang dilakukan Kepolisian Daerah (Polda) Banten dalam memberantas aksi premanisme yang kerapkali meresahkan masyarakat.
Wakil Ketua MUI Lebak KH Ahmad Hudori di Lebak, Minggu, mengatakan pihaknya sangat mendukung Polda Banten melakukan pemberantasan aksi premanisme guna memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.
Selama ini, kata dia, Kepolisian gencar di wilayah Banten memberikan tindakan tegas terhadap premanisme guna menciptakan kondisi daerah aman dan nyaman.
"Aksi premanisme kerapkali menimbulkan keresahan dan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Abuya Muhtadi apresiasi dan dukung Polda Banten sikat premanisme
Oleh karena itu, kata Kiai Hudori, ulama se- Kabupaten Lebak sangat mendukung operasi pemberantasan preman tersebut.
"Kami memuji Polda Banten kini mengamankan ratusan preman," katanya.
Menurut dia, saat ini kondisi wilayah Kabupaten Lebak relatif aman dan nyaman di masyarakat, terlebih Operasi Pekat II Maung 2025 yang memfokuskan pemberantasan aksi premanisme.
"Bahkan, hingga kini belum menerima laporan korban kejahatan. Kami berharap kondisi Lebak aman dari tindakan premanisme," kata Kiai Hudori.
Sementara itu, Kapolres Lebak AKBP Herfio Zaki mengatakan pihaknya selama sepekan menangkap tiga pelaku premanisme dalam Operasi Pekat II Maung 2025.
Dia menyebutkan ketiga pelaku preman itu melakukan tindak pidana pencurian, penipuan dan penggelapan mobil, yakni berinisial UJ (52), NJ (42), dan AF (27)
"Kami memproses secara hukum ketiga pelaku tersebut," katanya.
Baca juga: 429 orang diamankan Polda Banten, 63 jadi tersangka premanisme