Lebak (ANTARA) - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Adjidarmo Rangkasbitung, Kabupaten Lebak dr Budi Mulyanto mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap gangguan metabolisme usai Lebaran karena adanya perubahan pola makan.
"Biasanya, usai Lebaran itu banyak masyarakat mengalami gangguan metabolisme, seperti tekanan darah yang tidak terkendali, gula darah, hipertensi dan berisiko terhadap penyempitan atau sumbatan pada dinding pembuluh darah," katanya di Lebak, Senin.
Ia mengatakan masyarakat saat merayakan Lebaran banyak yang mengonsumsi aneka makanan yang dihidangkan tanpa memperhatikan besar kalori yang masuk tubuh.
Ia mengatakan bahwa memakan nasi putih 100 gram mengandung 129 kalori, di antaranya merupakan karbohidrat.
Baca juga: Khatib Shalat Ied : Kalimat takbir mampu perkuat persatuan
Selain itu, katanya, ditambah dengan makanan manis, seperti kue tradisional atau minuman dingin.
Kondisi demikian, katanya, dipastikan membawa dampak kurang baik dan meningkatkan penyakit gangguan metabolisme, seperti hipertensi, gula darah, obesitas, hingga penumpukan kolesterol.
Disamping itu, katanya, banyak lemak menumpuk di pembuluh darah dan bisa menimbulkan penyempitan pembuluh darah serta berdampak terhadap sejumlah organ vital.
"Kami minta masyarakat usai Lebaran agar menjaga pola makan agar terhindar dari penyakit gangguan metabolisme," katanya.
Baca juga: Lebaran, RSUD Adijdarmo Rangkasbitung buka 24 jam
Ia mengatakan untuk mencegah gangguan metabolisme tentunya masyarakat dapat memperhatikan dan menjaga pola makan.
Masyarakat dapat membatasi makanan berlemak, kolesterol, dan memperhatikan porsi yang dimakan.
Selain itu, menjaga kesehatan tubuh dan melakukan olahraga rutin dengan durasi 30-60 menit dan minimal 150 menit per minggu.
"Kita perhatikan pola makan yang baik dan olahraga rutin dapat mencegah gangguan metabolisme itu," katanya.
Baca juga: Jelang Lebaran, stok darah di Lebak Banten jelang menipis