Lebak (Antaranews Banten) - Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Lebak, Banten, bertambah mencapai 50.149 unit dari sebelumnya 49. 538 unit sehingga menyumbangkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah itu.
"Penambahan pelaku UMKM hasil pendataan tahun 2018 di 28 kecamatan," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Siti Samsiah di Lebak,Jumat.
Pelaku UMKM di Kabupaten Lebak tahun ke tahun bertambah,sehingga dapat menggulirkan pertumbuhan ekonomi masyarakat juga penyerapan lapangan pekerjaan.
Penambahan pelaku UMKM tersebut tidak lepas intervensi pemerintah daerah dengan mengoptimalkan pembinaan dan pelatihan guna meningkatkan kualitas produksi dan bisa bersaing pasar.
Selain itu, juga membantu memasarkan produk UMKM dan mempromosikan melalui media hingga mengikuti kegiatan pameran keberbagai daerah.
"Kami mendorong UMKM itu menjadikan kekuatan ekonomi daerah,sehingga mampu mengendalikan kemiskinan dan pengangguran," katanya.
Menurut Samsiah, berdasarkan data populasi UMKM Kabupaten Lebak tahun 2017 tercatat 49.538 unit dan bertambah tahun 2017 mencapai 50.149 unit usaha.
Dari 50.149 unit usaha itu diperkirakan menggulirkan uang sekitar miliar rupiah per hari dengan menyerap 150 ribu tenaga kerja jika dikalkulasikan tiga orang per UMKM.
Saat ini, kata dia, banyak pelaku UMKM di masyarakat berkembang dan tidak berdampak melemahnya nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS.
Pelaku UMKM yang berkembang di Kabupaten Lebak diantaranya bidang usaha industri rumahan (home industry), seperti kerajinan tangan, logam, tas,dompet, konveksi dan aneka jenis makanan.
Disamping, juga produksi perikanan tangkapan, diantaranya abon ikan, baso ikan, kerupuk ikan,gula semut dan kerajinan masyarakat Badui.
"Kami mengapresiasi produksi pelaku UMKM Desa Bojod Kecamatan Wanasalam belum lama ini masuk nominasi terbaik ketiga di Hambur,Jerman," katanya.
Pelaku UMKM Di Kabupaten Lebak Capai 50.149
Jumat, 19 Oktober 2018 17:20 WIB
Kami mendorong UMKM itu menjadikan kekuatan ekonomi daerah,sehingga mampu mengendalikan kemiskinan dan pengangguran