Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Lebak, Banten memperkuat kecakapan dan kompetensi para qari dan qariah untuk mempersiapkan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), baik tingkat provinsi, nasional, maupun internasional.
"Kita sekarang para qari mendapatkan pembinaan dan pembekalan untuk meningkatkan kecakapan dan kompetensi itu," kata Sekretaris Umum LPTQ Kabupaten Lebak Iyan Fitrayana di Lebak, Senin.
Untuk MTQ tingkat kecamatan, kabupaten, dan provinsi, LPTQ Kabupaten Lebak menyiapkan putra dan putri asli daerah setempat atau tidak mendatangkan dari luar daerah itu.
Selama ini, LPTQ setempat terus mengevaluasi para qari dan qariah yang mengikuti MTQ, untuk mengetahui secara baik kelemahan dan keunggulan mereka sehingga bisa ditindaklanjuti dengan perbaikan.
Misalnya, kata dia, di bidang tilawah ditingkatkan kecakapan sab'ahnya sehingga lagunya yang kekini-kinian.
Begitu juga di bidang hafidh maka diperkuat pada hapalan, karena di daerah itu banyak pondok pesantren hafidz, di antaranya di Kadu Ranggem dan Nameng.
Baca juga: 28 orang Kafilah Korpri Banten ikuti MTQ di Kalteng
Baca juga: 28 orang Kafilah Korpri Banten ikuti MTQ di Kalteng
Selain itu, terkait dengan kaligrafi nantinya mendapatkan pelatihan dan pembinaan pengembangan sehingga hasil karyanya cakap.
LPTQ Kabupaten Lebak memperkuat kecakapan dan kompetensi para qari dan qariah di sembilan cabang, antara lain tilawah, tahfidz, tafsir, syahril quran, fahmil quran, khattil quran atau kaligrafi, karya tulis ilmiah, hafalan hadist dan qiroatul qutub.
"Semua qari dan qariah itu secara optimal untuk menerima kecakapan dan kompetensi yang dilakukan para mentor di bidangnya masing- masing," katanya.
Baca juga: FKUB Lebak ajak masyarakat jaga kerukunan jelang Pilkada 2024
Baca juga: FKUB Lebak ajak masyarakat jaga kerukunan jelang Pilkada 2024
Wakil Sekretaris LPTQ Kabupaten Lebak Ade Muslih mengatakan sebetulnya qari dan qoriah di daerah ini relatif baik pada beberapa cabang, seperti tilawah hingga hafidz.
Bahkan, katanya, mental mereka cukup baik pada lomba MTQ Banten, namun terkadang ada faktor "X", seperti penilaian dewan juri tidak bersikap netral.
Dia mengaku pernah melihat dewan juri diduga melakukan kecurangan penilaian yang pro-tuan rumah, sehingga dapat merugikan.
Hal ini pernah terjadi qari-qariah asal Lebak ketika bergabung dengan daerah lain ternyata meraih juara tingkat MTQ provinsi dan nasional.
"Kami lebih awal untuk melakukan pembinaan dan pembekalan agar qari qariah itu dapat meningkatkan kecakapan dan kompetensi di berbagai bidang cabang yang dilombakan pada MTQ," kata Ade.
Baca juga: MUI Lebak imbau umat muslim pilih pemimpin terbaik di pilkada
Baca juga: MUI Lebak imbau umat muslim pilih pemimpin terbaik di pilkada