Bantuan program pompanisasi dan irigasi perpompaan (irpom) mampu pertahankan produksi pangan sekaligus menghindari puso atau gagal panen di Kabupaten Lebak, Banten.
"Kita beruntung musim kemarau panjang itu bisa menghasilkan produksi pangan," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Rangkasbitung, Lebak, Senin.
Berdasarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diprediksi puncak musim kemarau terjadi pada Agustus 2024, namun tidak terbukti terjadi gagal panen.
Petani memanfaatkan penggunaan pompanisasi dan irpom bantuan Kementerian Pertanian hingga ratusan unit guna menopang kedaulatan pangan dan swasembada pangan juga peningkatan ekonomi.
Baca juga: Pemprov Banten targetkan swasembada pangan lalui program pompanisasi
Baca juga: Pemprov Banten targetkan swasembada pangan lalui program pompanisasi
Dengan demikian, petani Kabupaten Lebak dapat menyedot air permukaan melalui pompanisasi dan irpom sehingga pertanian pangan terselamatkan hingga memasuki musim panen di tengah musim kemarau panjang.
Bahkan, petani bisa memanen padi pada Agustus 2024 seluas 9.400 hektare dan September 14.500 hektare.
"Kita mengapresiasi musim kemarau itu tidak ditemukan gagal panen, karena adanya program pompanisasi dan irpom itu," kata Deni.
Ketua Kelompok Tani Sukabungah Desa Tambakbaya Kabupaten Lebak Ruhiana mengatakan, petani di sini bisa menghasilkan produksi pangan seluas 150 hektare pada Agustus lalu melalui pompanisasi dan irpom.
Namun, produksi pangan menurun akibat berbagai faktor diantaranya serangan hama wereng batang coklat (WBC) juga pengoptimalan pasokan air kurang normal dan lainnya.
Baca juga: Distan Banten sebut pompanisasi naikkan nilai tukar petani
Baca juga: Distan Banten sebut pompanisasi naikkan nilai tukar petani
Panen padi di wilayah itu menurun dengan rata - rata 4,5 ton dari normalnya 6 ton gabah pungut per hektare.
"Kami merasa terbantu adanya program pompanisasi dan irpom sehingga bisa menyedot air permukaan Sungai Ciujung dan kini sudah kembali melaksanakan gerakan percepatan tanam," kata Ruhiana.
Sementara itu, sejumlah petani di Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak mengatakan bahwa panen padi pada bulan September 2024 relatif baik karena adanya bantuan pompanisasi dan irpom.
"Kami merasa lega bisa panen di tengah kemarau itu melalui program pompanisasi dan irpom bantuan Menteri Pertanian Amran Sulaiman," kata Nurohman (55) seorang petani Desa Sukarendah Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak.
Baca juga: 873 hektare tanaman padi di Lebak terancam kekeringan
Baca juga: 873 hektare tanaman padi di Lebak terancam kekeringan