Pemerintah Provinsi Banten menargetkan swasembada pangan melalui program pompanisasi sehingga dapat meningkatkan luas tambah tanam (LTT) di daerah itu.
"Kita meyakini program pompanisasi itu dapat mewujudkan swasembada pangan," kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M Tauchid saat melakukan monitoring kegiatan irigasi perpompaan di Desa Sukalangu Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, Sabtu.
Kementerian Pertanian mengalokasikan bantuan program pompanisasi untuk Provinsi Banten yang sudah terpasang sebanyak 1.563 unit.
Dari 1.563 unit pompa yang sudah terpasang itu dapat memasok pengairan seluas 54.225,57 hektare dengan prosentase 77 persen sawah tadah hujan.
Sedangkan, untuk program irigasi perpompaan (irpom) Provinsi Banten mendapatkan bantuan sebanyak 338 unit.
Baca juga: Dukung swasembada pangan, Lebak maksimalkan 50 ribu hektare lahan
Baca juga: Dukung swasembada pangan, Lebak maksimalkan 50 ribu hektare lahan
Realisasi pemasangan irpom sampai 6 September 2024 sebanyak 263 unit tersebar di Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang dan Kota Serang.
"Kami berharap pemasangan irpom dapat meningkatkan produksi dan produktivitas pangan," kata Agus.
Ia mengatakan, untuk irpom Kabupaten Pandeglang mendapatkan alokasi sebanyak 55 unit dan untuk Kecamatan Saketi sebanyak 7 unit.
Selama ini, program irpom memiliki dampak signifikan pada capaian penambahan areal tanam (PAT) dan produktivitas padi.
Program irpom dipastikan mampu mewujudkan swasembada pangan juga ketahanan pangan serta kedaulatan pangan nasional.
Bahkan, Provinsi Banten sebagai penyumbang beras nasional ke-8 dan ke depan dapat ditingkatkan ke peringkat yang lebih tinggi lagi," katanya.
Baca juga: Petani Lebak pasang pompa satelit untuk wujudkan swasembada pangan
Baca juga: Petani Lebak pasang pompa satelit untuk wujudkan swasembada pangan
Agus menjelaskan, bantuan dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melalui kegiatan irpom dan pompanisasi sangat membantu dalam mencapai target penambahan areal tanam (PAT) guna meningkatkan produksi dan produktivitas padi.
Sebelumnya, Mentan mengatakan bahwa pompanisasi merupakan solusi cepat dalam memperluas areal tanam pada saat terjadi kekeringan panjang akibat El Nino.
Lewat program tersebut, Mentan yakin Indonesia mampu meningkatkan produksi pangan secara maksimal.
Program pompanisasi sudah didistribusikan secara merata dan dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari awalnya satu kali tanam bisa menjadi tiga kali tanam dalam setahun.
Dengan demikian , pihaknya meyakini Indonesia mampu mencapai swasembada pangan hingga lumbung pangan dunia.
"Kita minta petani terus bekerja untuk memperluas angka tanam melalui program pompanisasi itu," kata Agus.
Baca juga: Pemprov Banten kendalikan inflasi di sektor pangan
Baca juga: Pemprov Banten kendalikan inflasi di sektor pangan
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto selaku penanggungjawab PAT Provinsi Banten menyampaikan bahwa monitoring harus terus dilakukan untuk memastikan progres bantuan Irigasi Perpompaan dan Pompanisasi sesuai dengan harapan Mentan Amran.
"Kita harus optimalkan bersama pompa ini dan semoga adanya pompanisasi itu bisa mengatasi kekeringan dan ketersediaan pangan dapat terjaga," kata Heru.
Dinas Pertanian Banten melaporkan bulan Agustus 2024 merupakan puncak musim kemarau dan kekhawatiran adanya gagal panen, karena kekurangan pasokan air, namun tidak terjadi.
Bahkan, saat ini di beberapa lokasi sedang memasuki panen raya yang diikuti dengan pengolahan dan tanam.
Selain di Desa Sukalangu, monitoring juga dilanjutkan di Desa Geredug Kecamatan Bojong Kabupaten Pandeglang dengan melakukan gerakan tanam bersama kelompok tani Jaya Laksana," katanya.