Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten memaksimalkan angka tanam padi pada lahan seluas 50 ribu hektare untuk mendukung swasembada pangan yang dicanangkan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
"Kita memaksimalkan lahan seluas 50 ribu hektare untuk tiga kali tanam padi dalam setahun," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Rangkasbitung, Lebak,Kamis.
Pemerintah Kabupaten Lebak berkomitmen mendukung swasembada pangan dengan memaksimalkan tiga kali tanam dalam setahun.
Areal persawahan baku di Kabupaten Lebak seluas 50 ribu hektare dan jika tiga kali tanam dalam setahun maka bisa mencapai 150 ribu hektare dan dari jumlah tersebut produktivitas gabah basah rata-rata 6 ton maka menghasilkan gabah 900 ribu ton. Apabila gabah itu dikonversikan menjadi beras sekitar 850 ribu ton.
"Kami yakin produksi pangan itu bisa dipasok ke luar daerah seperti Jakarta, Bogor dan Tangerang," katanya.
Baca juga: Panen di Lebak Agustus-September 2024 seluas 20 ribu hektare
Guna mendukung angka tanam, lanjut dia, pihaknya menyiapkan pompani 135 unit dan milik petani sekitar 500 unit dengan tujuan untuk mengatasi kekeringan jika terjadi kemarau panjang.
Baca juga: Panen di Lebak Agustus-September 2024 seluas 20 ribu hektare
Guna mendukung angka tanam, lanjut dia, pihaknya menyiapkan pompani 135 unit dan milik petani sekitar 500 unit dengan tujuan untuk mengatasi kekeringan jika terjadi kemarau panjang.
"Kami memastikan 20 ribu hektare persawahan pada Agustus-September 2024 memasuki musim panen raya," kata Deni.
Sementara itu, Sukri (55) seorang petani di Kalanganyar Kabupaten Lebak mengatakan lahan pertanian seluas 16 hektare di wilayahnya memasuki panen raya pada Agustus 2024.
"Kami memastikan panen tahun ini dapat meningkatkan pendapatan ekonomi dengan harga gabah basah Rp7.000 per kg. Jika petani menjual gabah 5 ton bisa menghasilkan Rp35 juta/hektare," katanya.
Baca juga: Tampung PKL, Pemkab Lebak bangun Pasar Narimbang Mulya
Baca juga: Tampung PKL, Pemkab Lebak bangun Pasar Narimbang Mulya