Dinas Pertanian Provinsi Banten menyebut pompanisasi yang telah dilakukan melalui kegiatan irigasi perpompaan (irpom) dan program pompanisasi, menaikkan nilai tukar petani (NTP) setempat.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid di Serang, Minggu mengatakan, adanya program pompanisasi dan irpom membuat Provinsi Banten menduduki posisi kedua tertinggi angka kenaikan nilai tukar petani (NTP) per Agustus 2024.
"Untuk pompanisasi ini kita hebat, karena sekarang kita untuk angka nilai tukar petani Banten kenaikannya tertinggi kedua nasional setelah Gorontalo," kata Agus.
Dia mengatakan, berdasarkan data Resmi Badan Pusat Statistik (BPS), NTP Banten pada angka 119,85 atau naik 0,20 persen dibanding bulan lalu.
Baca juga: Pemprov Banten targetkan swasembada pangan lalui program pompanisasi
Baca juga: Pemprov Banten targetkan swasembada pangan lalui program pompanisasi
Agus mengatakan, naiknya angka NTP tersebut membuktikan program pompanisasi berjalan efektif dan berdampak positif.
Sehingga, petani tidak kesulitan air untuk membasahi lahan dan tidak mengalami puso di masa panen.
Sehingga, petani tidak kesulitan air untuk membasahi lahan dan tidak mengalami puso di masa panen.
Terdapat 2.000 lebih unit pompa dan irpom yang terpasang di tiga wilayah di Provinsi Banten yakni Kabupaten Serang, Lebak, dan Pandeglang.
"Kalau irpom itu sudah ada 338 unit yang terpasang, dan pompa ada 1.700 unit yang sudah terpasang. Di tiga wilayah tadi, Serang, Lebak, dan Pandeglang. Dan nanti Insya Allah akan ada penambahan lagi bantuan dari pemerintah pusat," kata dia.
Baca juga: Pemprov Banten kendalikan inflasi di sektor pangan
Baca juga: Pemprov Banten kendalikan inflasi di sektor pangan
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman pada kesempatan lain menyatakan, pentingnya memitigasi risiko kemarau panjang melalui pompanisasi, sebagai langkah strategis dalam membantu petani mengatasi kekeringan dan menjaga stabilitas produktivitas pertanian.
Dia menyampaikan bahwa pompanisasi adalah solusi cepat untuk meningkatkan produksi beras dalam negeri di tengah ancaman kekeringan. Program itu sudah dijalankan sejak awal tahun 2024.
Dengan pompanisasi, pengairan sawah bisa dilakukan dengan menyedot air dari sungai atau embung menggunakan pompa, kemudian dialirkan melalui pipa ke ladang sawah.
Lebih lanjut Mentan mengatakan bahwa hingga saat ini, total realisasi luas tanam atau perluasan areal tanam (PAT) per 7 Agustus 2024 telah mencapai 915.394 hektare.
Kesuksesan program PAT sangat didukung oleh percepatan pompanisasi yang sudah menjangkau lebih dari 716.293 hektare.
Sementara untuk tahun ini, Kementan mengalokasikan bantuan pompa air sebanyak 62.378 unit dan irigasi perpompaan 9.904 unit.
Mentan menambahkan, dampak pompanisasi telah terasa dan positif bagi para petani di daerah. Karenanya pemasangan pompa air di wilayah sentra pertanian harus dipercepat.
Baca juga: Polda Banten awasi langsung penyaluran bantuan pangan pemerintah
Sementara untuk tahun ini, Kementan mengalokasikan bantuan pompa air sebanyak 62.378 unit dan irigasi perpompaan 9.904 unit.
Mentan menambahkan, dampak pompanisasi telah terasa dan positif bagi para petani di daerah. Karenanya pemasangan pompa air di wilayah sentra pertanian harus dipercepat.
Baca juga: Polda Banten awasi langsung penyaluran bantuan pangan pemerintah