Lahan tanaman padi seluas 873 hektare pada 14 kecamatan di Kabupaten Lebak, Banten, terancam kekeringan akibat kemarau panjang atau El Nino berdasarkan laporan petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT).
"Kami berupaya melakukan pemasangan pompa dan irigasi pompanisasi di lahan-lahan yang terdapat sumber mata air," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak Deni Iskandar saat dihubungi di Rangkasbitung, Lebak, Kamis.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak optimistis tanaman padi yang terancam kekeringan itu bisa diselamatkan dengan pemasangan pompa dan irigasi pompanisasi khususnya di lahan-lahan yang terdapat sumber mata air permukaan Sungai Ciujung, Sungai Ciberang, Sungai Cisimeut, dan aliran sungai lainnya.
Selain itu di lahan-lahan yang tidak memiliki sumber mata air, kata dia, dipastikan dibangun sumur bor dan pompa satelit. Dengan demikian pihaknya meyakini ratusan hektare tanaman padi yang terancam kekeringan bisa menghasilkan panen pada Agustus-September 2024.
Baca juga: 20 kecamatan di Lebak terancam kekeringan dan krisis air bersih
Baca juga: 20 kecamatan di Lebak terancam kekeringan dan krisis air bersih
Ia mengatakan tanaman padi yang terancam kekeringan itu usianya rata-rata 40-70 hari setelah tanam.
"Kami sekarang tengah melakukan pemasangan pompa dan irigasi pompanisasi di lahan kekeringan, tetapi memiliki sumber mata air," kata Deni.
Deni menyebutkan lahan seluas 873 hektare terancam kekeringan itu tersebar pada 14 kecamatan antara lain Malingping, Wanasalam, Bayah, Banjarsari, Gunungkencana, Muncang, Cipanas, Sajira, Cimarga, Cikulur, Warunggunung, Cibadak, Kalanganyar, dan Maja.
Baca juga: Ini lima kecamatan di Kota Serang yang rawan kekeringan
Baca juga: Ini lima kecamatan di Kota Serang yang rawan kekeringan
Saat ini Petugas Penyuluh Lapang (PPL) dan POPT terus mengoptimalkan pemantauan agar bisa dilakukan pemasangan pompa untuk menyelamatkan tanaman padi dari ancaman kekeringan.
"Kami tetap mewaspadai kekeringan akibat kemarau itu agar tidak menimbulkan gagal panen," katanya.
Sementara itu sejumlah petani di Desa Pasir Kupa, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, mengatakan 50 hektare areal persawahan di daerah itu terancam kekeringan akibat kemarau panjang.
"Kami mengajukan pemasangan sumur bor dan pompa satelit untuk memenuhi ketersediaan air, karena tidak memiliki sumber mata air permukaan," kata Mista (60) seorang petani Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak.
Baca juga: Akibat kemarau, Bendungan Cijoro Rangkasbitung alami kekeringan