Sekretaris Pelaksana BPBD Kota Serang, Heri Sumbara, di Serang, Rabu, mengatakan lima kecamatan tersebut yaitu Kasemen, Taktakan, Walantaka, Serang, dan Cipocok Jaya.
"Lima kecamatan itu kita lihat berdasarkan data di tahun 2023, pada saat itu kondisi kekeringan dan krisis air bersih sempat terjadi di lima kecamatan tersebut. Paling parah itu di Kasemen dan Walantaka," katanya.
Baca juga: Pemkab Serang fokus tingkatkan PAD lewat kerja sama antar instansi
Baca juga: Pemkab Serang fokus tingkatkan PAD lewat kerja sama antar instansi
Menurut dia, untuk kondisi saat ini di Kota Serang masih aman dan tidak adanya laporan kekeringan maupun krisis air bersih. Namun pihaknya mengaku tetap siap siaga dan melakukan pemetaan wilayah.
"Kalau sekarang kondisi masih aman belum ada laporan maupun permintaan air bersih dari masyarakat, tapi kita tetap siaga," katanya.
Sebagai upaya kesiapsiagaan, BPBD Kabupaten Serang telah menyiapkan lima toren air bersih dengan kapasitas 500 hingga 1.000 liter yang nantinya akan disebarkan ke wilayah yang terdampak kekeringan. Selain itu juga tersedia satu mobil tangki dengan kapasitas 5.000 liter.
"Kalau permintaan bantuan air bersih ini meningkat, kita biasanya minta tolong kepada organisasi perangkat daerah (OPD) lain untuk saling berkoordinasi seperti tahun lalu dibantu oleh provinsi dan TNI/Polri guna penyaluran air bersih," katanya.
BPBD juga mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga saluran air, menggunakan air secara bijak dengan tidak membuang-buang air.
Baca juga: Dinkes Kabupaten Serang beri tablet tambah darah siswi SMP
Baca juga: Dinkes Kabupaten Serang beri tablet tambah darah siswi SMP