Produksi perikanan budidaya pada semester 1 (Januari-Juli 2024) di Kabupaten Lebak mencapai 2.112 ton dengan perputaran uang Rp66.908.420 miliar.
Kepala Bidang Pengelolaan Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Dodi Hermawan di Rangkasbitung, Lebak, Rabu, mengatakan produksi perikanan itu berasal dari tujuh media budidaya dengan jenis ikan vaname, nila, mas, lele, gurame, patin dan bawal tawar.
Ia merinci produksi ikan budidaya sebanyak 2.112 ton terdiri dari ikan vaname 410,52 ton, ikan mas 540, 05 ton, ikan nila 538,11 ton, lele 595,12 ton, ikan gurame 8,44 ton, patin 7,10 ton dan ikan bawal tawar 12,66 ton.
Sedangkan dari media budidaya ikan melalui tambak dengan produksi 410,52 ton, kolam 1.690,81 ton, keramba 0,49 ton, jaring apung 8,68 ton dan minapadi 1,50 ton.
"Kami mendorong peternak ikan budidaya terus meningkatkan produksi sampai target Desember 2024 sebanyak 4.000 ton," kata Dodi.
Baca juga: Pemkab Lebak optimistis target swasembada ikan terealisasi
Baca juga: Pemkab Lebak optimistis target swasembada ikan terealisasi
Menurut dia, untuk meningkatkan produksi ikan tawar perlu dilakukan bimbingan teknis (bimtek) pelatihan kepada pembudidaya ikan dengan pembuatan produksi pakan mandiri.
Selama ini, permasalahan yang dikeluhkan para pelaku usaha budi daya perikanan tawar itu tingginya harga pakan, sehingga mereka kesulitan untuk mengembangkan usaha pangan ikan.
Pihaknya memfokuskan memberikan bimtek pelatihan kepada peternak pembudidaya ikan tawar agar mampu memproduksi pakan mandiri.
Produksi pakan ikan bisa menggunakan bahan baku yang ada di lingkungan sekitar, seperti dedak gabah, dedak pabrik tahu juga ikan ruyak atau ikan yang sudah tidak layak dikonsumsi juga dedaunan.
Baca juga: Pemkab Lebak salurkan bantuan alat tangkap ikan pada KUB nelayan
Baca juga: Pemkab Lebak salurkan bantuan alat tangkap ikan pada KUB nelayan
Apabila, para pembudidaya ikan tawar itu mampu memproduksi pakan mandiri dipastikan usaha pembudidaya ikan berkembang dan menjadi andalan ekonomi masyarakat juga bisa terwujud swasembada ikan tawar.
Pemerintah daerah melalui Surat Edaran ( SE) Bupati mewajibkan seluruh desa mengalokasikan 20 persen dana desa ( DD) untuk ketahanan pangan, di antaranya pengembangan kampung budi daya ikan patin.
Saat ini, permintaan ikan patin cukup besar untuk memenuhi permintaan pasar Jakarta, Tangerang, dan Bekasi.
"Kami optimistis Lebak menjadi swasembada ikan tawar dan bisa menggerakkan ekonomi masyarakat setempat," ujarnya.