Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Indonesian Basketball League (IBL) Junas Miradiarsyah mengatakan bahwa final IBL 2024 akan pertama kali menggunakan format kandang-tandang (home-away) dengan sistem best of three, sehingga diyakini lebih memuaskan hasrat pecinta bola basket di Indonesia.
Ia membeberkan, pertandingan pertama final diselenggarakan di Britama Arena, Jakarta, yang merupakan kandang Satria Muda Pertamina Jakarta pada 1 Agustus mendatang, kemudian dua hari atau 3 Agustus untuk pertandingan kedua akan berlangsung di Indoor Stadium SC, Tangerang.
"Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Ini pengalaman baru bagi tim peserta. Mereka bisa bertanding di hadapan fan sendiri," kata Junas dalam konferensi pers persiapan final IBL 2024, Jakarta, Selasa.
Lebih lanjut dia membeberkan, jika dua pertandingan berlangsung seri atau 1-1, maka pertandingan ketiga tetap dilaksanakan di Indoor Stadium SC, Tangerang atau sebagai kandang Pelita, karena tim tersebut memiliki peringkat lebih bagus dibandingkan Satria Muda pada babak reguler yang lalu.
Baca juga: Satria Muda ke final IBL 2024 seusai singkirkan Dewa United Banten
Junas mengatakan, format home-away baru pertama kali dilakukan di musim ini, guna membangkitkan animo masyarakat dan semangat masing-masing klub untuk bermain di daerah asalnya, khususnya dalam menghibur pendukung sendiri.
"Jadi kami buat format home-away dari mulai playoff agar berkembang secara market, mulai dari pendukung maupun sisi ekonomi, sehingga ekosistem olahraganya bisa terbangun," ujar dia.
Format itu terbukti ampuh menyedot banyak penonton, khususnya anak muda.
Berdasarkan statistik musim ini, lanjut Junas, penonton muda yang tercatat datang langsung ke lokasi pertandingan sebanyak total 180 ribu orang.
Begitu juga dengan peningkatan broadcast streamers yang naik sebanyak 68 persen.
Baca juga: Pelita Jaya bertemu Satria Muda di final IBL 2024
Pria yang sudah menjadi Dirut IBL sejak 2019 itu menambahkan, selaku operator penyelenggara kompetisi, dirinya dan tim selalu berupaya agar kompetisi bola basket kasta tertinggi tersebut bisa berkelanjutan dan meningkat dari sisi penonton, ekonomi, serta berdampak untuk prestasi olahraga nasional.
Pada Indonesian Basketball League (IBL) 2024, pengelola kompetisi melakukan langkah besar dengan perubahan tiga hal utama atau aturan yang berbeda dari musim sebelumnya.
Tiga aturan baru itu, yaitu sistem kandang-tandang (home-away), pembatasan total gaji maksimal (salary cap) pemain per musim, dan kuota pemain asing.
Sebelum musim 2024, IBL menggunakan format atau sistem kompetisi series dari satu kota ke kota lainnya.
Namun, mulai tahun ini 14 klub peserta IBL melakoni total 26 pertandingan, dengan 13 kali laga kandang dan 13 tandang pada babak reguler.
Sedangkan terkait salary cap, manajemen IBL membuat aturan maksimal gaji sebanyak Rp10 miliar untuk seluruh pemain dalam klub.
Baca juga: Hwang Jung-eum ternyata kencan dengan pemain basket
Final IBL Satria Muda vs Pelita Jaya gunakan format kandang-tandang
Selasa, 30 Juli 2024 18:33 WIB