Sahabat Relawan Indonesia (SRI) memberikan pertolongan bagi warga Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten yang mengalami keguguran pascapersalinan dan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten.
"Kami bergerak cepat membawanya ke RSUD Banten setelah pihak Puskesmas Cirinten tidak sanggup menangani warga Badui pascakelahiran itu," kata Koordinator SRI Muhammad Arif Kirdiat saat dihubungi di Rangkasbitung, Lebak, Kamis.
Warga Badui pascakelahiran mengalami keguguran bernama Tarmah (35) warga Cisadang Desa Kanekes Kabupaten Lebak harus menjalani operasi kuret.
Sedangkan, pihak Puskesmas Cirinten yang juga wilayah kerjanya untuk masyarakat Badui tidak sanggup menanganinya.
Baca juga: Dua warga Badui Dalam teridentifikasi positif DBD
Baca juga: Dua warga Badui Dalam teridentifikasi positif DBD
Karena itu, relawan SRI membawanya ke RSUD Banten yang jaraknya mencapai 90 kilometer dari Puskesmas Cirinten untuk menyelamatkan jiwa Tarmah.
Selain itu juga SRI mengupayakan dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) agar tidak mengeluarkan biaya saat menjalani penanganan medis di RSUD Banten, sebab mereka tidak memiliki BPJS PBI bantuan pemerintah.
"Kami sangat terbantu dengan kebijakan RSUD Banten, sehingga banyak warga Badui yang dirujuk ke sini tanpa dipungut biaya," katanya menjelaskan.
Menurut dia, kronologis keguguran persalinan Tarmah itu awalnya ditangani paraji atau dukun beranak, karena tidak sanggup dibawa ke tenaga bidan.
Namun, kondisi mereka sudah terlambat dan harus ditangani medis lebih lanjut dan kemungkinan dilakukan operasi kuret.
Baca juga: Relawan tangani stunting di kawasan permukiman Badui Lebak
Baca juga: Relawan tangani stunting di kawasan permukiman Badui Lebak
Relawan SRI membawa Tarmah dan tiba di RSUD Banten, Kamis (30/5) pukul 16.30 WIB dan langsung menjalani operasi kuret.
"Kami berharap kondisi kesehatan Tarmah kembali sehat," kata Muhammad Arif.
Sementara itu, Ajo (40) suami Tarmah mengatakan dirinya merasa lega setelah ditangani tenaga medis di RSUD Banten sehingga nyawa isterinya selamat.
"Kami awalnya bingung setelah keguguran isteri saya sakit sehingga ditandu menggunakan sarung dengan kerabat membawanya ke Puskesmas. Cirinten sekitar 5 kilometer," katanya menjelaskan.
Baca juga: Relawan beri pertolongan pada warga Badui korban gigitan ular berbisa