Salah seorang pemudik Ahmad Irwan, di Cilegon, Rabu, mengatakan akan pulang ke kampung halamannya di Lampung setelah merantau di Bogor.
"Iya ini saya dari Bogor mau pulang ke Lampung, karena memang ke Bogor hanya kerja aja, makanya harus mudik," katanya.
Baca juga: Akses menuju Pelabuhan Ciwandan macet total, truk antre hingga 12 jam
Baca juga: Akses menuju Pelabuhan Ciwandan macet total, truk antre hingga 12 jam
Menurutnya, meski jalur kereta api saat ini hanya sampai Stasiun Cilegon, namun pihaknya sangat mengapresiasi adanya fasilitas angkot gratis yang telah tersedia untuk mengantarkan pemudik ke Pelabuhan Merak.
"Iya tidak masalah meski tidak langsung berhenti di Merak. Ini kan ada angkot gratis yang tersedia di sekitar Stasiun Cilegon," katanya lagi.
Sopir angkot Heru mengatakan dalam satu hari bisa mengangkut pemudik lima sampai enam kali yang disesuaikan melalui jadwal keberangkatan kereta api.
"Sehari bisa nganterin lima sampai enam kali penumpang sekali angkut sekitar 10 penumpang, itu biasanya mulai dari jam 07.00 sampai 23.00 WIB," katanya.
Baca juga: Sebelum mudik, masyarakat disarankan cukupi cairan tubuh
Baca juga: Sebelum mudik, masyarakat disarankan cukupi cairan tubuh
Untuk keuntungan pihaknya mengaku tidak mengetahui secara pasti, karena dilakukan langsung melalui pengurus dan pihak kantor.
"Kalau untuk keuntungannya kami kan ada pengurus sama orang kantornya, jadi kalau saya mah menyesuaikan dari kantor saja," katanya lagi.
Sebelumnya, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bekerja sama dengan puluhan angkot trayek Cilegon-Merak telah menyediakan sebanyak 30 unit angkot untuk mengangkut pemudik pejalan kaki dari Stasiun Cilegon menuju Pelabuhan Merak.
Seperti tahun sebelumnya, untuk kereta api dengan tujuan Pelabuhan Merak harus berhenti di Stasiun Cilegon, bukan di Stasiun Merak. Hal itu dilakukan untuk menghindari kepadatan di area Pelabuhan Merak.
Baca juga: Masyarakat yang mudik diimbau tak gunakan sepeda motor