Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Banten mengajak masyarakat berperan aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk mencegah penyebaran populasi nyamuk demam berdarah dengue (DBD).
"Kita di awal tahun 2024 sampai saat ini, kasus DBD mencapai 282 orang, sehingga masyarakat harus waspada penyebaran penyakit yang mematikan itu," kata Pelaksana Harian (Plh) Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Budi Mulyanto di Lebak, Senin.
Merebaknya kasus DBD itu seiring musim hujan, sehingga perlu ditangani secara komprehensif yang melibatkan peran aktif masyarakat melakukan gotong royong untuk kegiatan PSN.
Kegiatan PSN dengan melakukan 3M (Mengubur, Menguras, dan Menutup) barang-barang bekas dan menaburkan bubuk larvasida pada bak mandi yang terdapat genangan air di dalam lingkungan rumah.
Selain itu juga melaksanakan kebersihan lingkungan sehingga nyamuk Aedes aegypti tidak berkembang biak.
Baca juga: Positif DBD, kakak beradik warga Rangkasbitung jalani perawatan
Baca juga: Positif DBD, kakak beradik warga Rangkasbitung jalani perawatan
Biasanya, ujar dia, pada musim hujan kelangsungan hidup populasi nyamuk DBD akan lebih lama, sebab tingkat suhu kelembaban cukup tinggi.
Oleh karena itu, pihaknya minta masyarakat yang tinggal di lingkungan pemukiman agar rutin setiap pekan melaksanakan PSN untuk mematikan jentik-jentik nyamuk sehingga tidak berkembang biak nyamuk Aedes aegefty itu.
"Kami melihat kegiatan PSN dinilai lebih efektif juga biaya sangat murah untuk memutus mata rantai pencegahan DBD itu," kata dokter Budi.
Menurut dia, selama ini pengasapan fogging untuk mematikan nyamuk dewasa tidak efektif, terlebih cuaca mendung dan musim hujan.
Dengan demikian, pihaknya menginstruksikan seluruh petugas puskesmas agar mengoptimalkan penyuluhan dan edukasi mengenai pentingnya pencegahan DBD agar masyarakat dapat menyadari untuk gotong royong melakukan PSN.
Selain itu juga masyarakat jika ada anggota keluarga yang mengalami demam agar segera dibawa ke puskesmas, klinik maupun rumah sakit untuk diperiksa.
Pemeriksaan itu sangat penting, terutama bagi bayi dan anak-anak untuk mewaspadai kasus DBD.
"Kami berharap masyarakat tetap melakukan kegiatan PSN untuk memutus mata rantai DBD," katanya menjelaskan.
Baca juga: Dinkes Tangerang imbau warga antisipasi penyakit penyerta di musim hujan
Baca juga: Dinkes Tangerang imbau warga antisipasi penyakit penyerta di musim hujan
Ketua Rt 01/09 Kelurahan MC Rangkasbitung Timur Kabupaten Lebak Iman mengatakan pihaknya bersama warga setempat melakukan PSN dengan membersihkan drainase agar saluran air jalan sehingga tidak dijadikan tempat populasi berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti.
Selanjutnya, melakukan kebersihan di lingkungan rumah warga untuk membunuh jentik-jentik nyamuk yang ada di tempat barang bekas, pot bunga, kolam dan di lokasi lainnya.
"Kami bersama warga melakukan PSN setelah adanya surat pemberitahuan dari pemerintah daerah untuk mencegah DBD," kata Iman.
Sementara itu, kasus DBD yang menimpa kakak beradik, Yusuf (7) dan Hanna (2), warga Komdik Rangkasbitung Kabupaten Lebak dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan medis RSUD Adjidarmo Rangkasbitung.
Baca juga: Masuki musim hujan, Dinkes Lebak imbau warga waspadai DBD
Baca juga: Masuki musim hujan, Dinkes Lebak imbau warga waspadai DBD