Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, meminta masyarakat mewaspadai bencana hidrometeorologi menyusul selama dua pekan ke depan cuaca diprediksi bakal ekstrem.
"Kami berharap warga yang tinggal di daerah rawan bencana alam tetap meningkatkan kewaspadaan bencana hidrometeorologi itu," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agust Reza Faisal di Lebak, Kamis.
Bencana hidrometeorologi merupakan bencana akibat cuaca ekstrem yang ditandai hujan lebat, angin kencang, petir, tanah longsor, pergerakan tanah, gelombang tinggi, banjir, dan banjir bandang.
BPBD Lebak mengeluarkan peringatan dini guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa.
Baca juga: Petani Lebak mulai olah sawah guna percepat tanam padi
Baca juga: Petani Lebak mulai olah sawah guna percepat tanam padi
Selama ini, wilayah Kabupaten Lebak masuk daerah langganan bencana hidrometeorologi karena topografinya pegunungan, perbukitan, aliran sungai dan pesisir pantai.
Oleh karena itu, pihaknya minta aparatur kecamatan, kelurahan/desa dan masyarakat yang tinggal di lokasi rawan bencana agar meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem tersebut.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diperkirakan dua pekan ke depan cukup berpotensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi, pihaknya menyosialisasikan dan edukasi pencegahan bencana alam kepada nelayan pesisir selatan, masyarakat yang tinggal di kawasan pegunungan, perbukitan dan daerah aliran sungai serta kawasan hutan.
"Kami juga mengoptimalkan koordinasi dengan instansi terkait untuk mengantisipasi bencana alam itu," katanya menjelaskan.
Baca juga: Permintaan naik, petani bambu di Lebak ketiban berkah
Baca juga: Permintaan naik, petani bambu di Lebak ketiban berkah
Menurut dia, pihaknya kini mempersiapkan tenaga kebencanaan, relawan juga koordinasi dengan Polri, TNI, DPUPR, PLN, Dinsos, BNPB, BPBD Provinsi Banten, Basarnas Banten.
Disamping itu juga peralatan evakuasi disiagakan dengan kondisi baik dan dapat dioperasikan jika sewaktu-waktu terjadi bencana hidrometeorologi, seperti kendaraan operasional, perahu karet, tambang, mesin penyedot air, tenda dan lainnya.
Selain itu juga menyediakan logistik dan mencukupi untuk kebutuhan konsumsi tiga bulan ke depan dan menyiapkan obat-obatan.
"Kami memperkuat jaringan dan koordinasi untuk menangani setelah bencana agar bisa ditangani dengan baik dan menerima pelayanan dasar sehingga tidak menimbulkan kelaparan dan penyakit," pungkas Agust Reza Faisal.
Baca juga: Disperindag Lebak tak gelar pasar murah akibat minim anggaran
Baca juga: Disperindag Lebak tak gelar pasar murah akibat minim anggaran