Sejumlah petani di Kabupaten Lebak, Banten mulai mengolah lahan persawahan guna mendukung percepatan gerakan tanam padi menyusul tibanya musim hujan.
"Kita menargetkan percepatan tanam pada akhir November dan panen Februari 2024," kata Abdul (50) seorang petani di Desa Tambak Kabupaten Lebak, Kamis.
Pengolahan persawahan seluas satu hektare itu dibutuhkan waktu sampai tanam dua pekan ke depan.
Saat ini, pihaknya bersama petani lain di wilayahnya masih melakukan pekerjaan traktor untuk menggarap lahan areal persawahan seluas 40 hektare.
Baca juga: Pasca El Nino, Dinas Pertanian Banten siapkan musim tanam serentak
Baca juga: Pasca El Nino, Dinas Pertanian Banten siapkan musim tanam serentak
Penggunaan traktor mengolah lahan persawahan dinilai lebih irit biaya produksi dibandingkan menggunakan cangkul maupun bajak kerbau.
Selain itu juga pekerjaannya lebih cepat untuk merampungkan pengolahan lahan persawahan untuk segera ditanami padi.
"Kami merasa senang sudah bisa mengolah persawahan untuk dilakukan percepatan tanam padi menyusul curah hujan tinggi," kata Abdul.
Baca juga: Distan Lebak targetkan tanam padi 45.000 ha pada November-Desember
Baca juga: Distan Lebak targetkan tanam padi 45.000 ha pada November-Desember
Ketua Kelompok Tani Sukamulya Citeras Kabupaten Lebak Arsyad (45) mengaku dirinya dengan petani lain di sini tengah mengerjakan pengolahan lahan persawahan untuk bisa dipercepat gerakan tanam padi.
Selama ini, hampir setiap sore dilanda hujan sehingga areal persawahan terpenuhi untuk ketersediaan air.
"Kami dan petani lainnya dapat melaksanakan percepatan tanam padi akhir November 2023," katanya menjelaskan.
Baca juga: Permintaan naik, petani bambu di Lebak ketiban berkah
Baca juga: Permintaan naik, petani bambu di Lebak ketiban berkah
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan saat ini petani diberbagai lokasi mulai melakukan gerakan percepatan tanam padi juga sebagian lainnya tengah mengolah lahan persawahan dengan traktor.
Pemerintah daerah menargetkan gerakan percepatan tanam padi pada November seluas 20 ribu hektare, karena laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang memprakirakan musim penghujan November- Desember 2023.
Pihaknya tengah mempersiapkan sarana dan prasarana produksi pangan mulai benih, alat pertanian, pompa, perbaikan irigasi, penyediaan pupuk, hingga obat pembasmi hama.
Selain itu, pihaknya juga telah menyediakan benih cadangan nasional dan benih cadangan daerah untuk petani yang gagal panen akibat El Nino.
"Kami akan membagikan benih cadangan nasional dan cadangan daerah kepada petani yang gagal panen akibat dampak kemarau panjang atau La Nino dengan masing-masing 25 kilogram," katanya.
Baca juga: Harga gabah kering di Lebak tembus Rp8.200 per kilogram
Baca juga: Harga gabah kering di Lebak tembus Rp8.200 per kilogram