Dua mahasiswa itu adalah, Mohamad Alvin Baist dan Fariza Syaqialloh, mahasiswa Prodi Sistem Komputer Unsera yang berhasil menyabet medali emas pada kategori lomba Internet of Things (IoT) Umum.
Mohamad Alvin Baist di Serang, Banten, mengatakan, tim Robotik Unsera membuat sistem pemantauan kualitas udara berbasis WSN, MQTT Server, dan Algoritma K-means yang terdiri dari sensor untuk mengukur parameter kualitas udara seperti kepekatan debu, gas (CO²), suhu dan kelembaban.
"Data yang diambil oleh sensor nantinya akan dikirim ke platform Thnger.io melalui jaringan Wi-Fi dan akan di-clustering oleh Algoritma K-means agar parameter yang muncul tidak tercampur satu sama lain," katanya.
Baca juga: Abdul Malik dilantik jadi Rektor Unsera periode 2023-2028
Baca juga: Abdul Malik dilantik jadi Rektor Unsera periode 2023-2028
Keistimewaan lainnya dari sistem tersebut adalah pengguna juga dapat memantau kualitas udara secara real time melalui platform Thnger.io yang terhubung ke server.
"Jika tingkat polusi melebihi batas yang ditetapkan, sistem akan memberikan peringatan kepada pengguna dan masyarakat berupa pesan suara," kata Alvin mahasiswa semester tujuh.
Hasil akhir yang memuaskan ini tak luput dari persiapan yang matang dari keduanya. Mulai dari riset mendalam terkait topik kualitas udara dan teknologi IoT, berlatih simulasi presentasi untuk mempersiapkan komunikasi ide secara efektif, sampai observasi ke lapangan turut dilakukan.
“Kami juga mengobservasi titik-titik yang memiliki banyak polusi, seperti pusat kota Cilegon dan jalan Lingkar Selatan, serta mencari tau tambang galian c dan phytochemical yang berpotensi menghasilkan polusi udara,” ungkap Alvin.
Baca juga: Akademisi Unsera nilai kemajuan Banten stagnan
Baca juga: Akademisi Unsera nilai kemajuan Banten stagnan
Lebih lanjut Alvin menuturkan, bahwa ajang perlombaan robotik berlevel internasional itu diikuti peserta dari 47 negara.
"Saingan terberat kami adalah tim yang juga mengembangkan solusi IoT untuk memantau lingkungan, namun dengan pendekatan dan teknologi yang berbeda. Mereka memiliki pendekatan unik dalam mengintegrasikan sensor dan platform,” katanya.
Kendati demikian, Tim Robotik Unsera mampu menampilkan kinerja yang impresif serta menunjukkan kompetensinya dengan mampu bersaing dan menjadi juara di tingkat internasional.
Ke depan, Alvin dan Fariza berencana akan mengembangkan sistem yang telah dibuatnya dengan menambahkan sensor tambahan dan meningkatkan akurasi pengukuran.
“Dikarenakan alat yang dibuat masih dalam bentuk prototipe, maka masih butuh banyak evaluasi lagi,” katanya.
Baca juga: 824 orang ikuti wisuda ke lima Universitas Faletehan Serang
Baca juga: 824 orang ikuti wisuda ke lima Universitas Faletehan Serang