Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar menyatakan musim panen durian itu setiap tahun terjadi pada bulan September sampai Desember dengan produksi mencapai ribuan buah per hari.
Besarnya produksi buah durian itu mampu mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat dan penyerapan tenaga kerja hingga ratusan orang.
Saat ini, sentra durian di daerah ini terbesar di kawasan Badui karena mereka melarang penebangan pohon durian.
Populasi pohon durian di kawasan Badui bisa terjaga karena ada larangan keras menebang pohon termasuk pohon durian. Terpeliharanya ekosistem tersebut menjadikan produksi durian setiap tahun bisa relatif stabil.
Padahal, di luar kawasan Badui, banyak pohon yang ditebang untuk material bangunan rumah maupun palet atau peti kemas.
Baca juga: Panen palawija di Lebak tembus 17.548 ton
Penghasil utama durian Kabupaten Lebak di Kecamatan Leuwidamar, juga di Kecamatan Bojongmanik, Cigemblong, Sobang, Muncang, Cirinten, dan Gunungkencana.
Populasi pohon durian yang terjaga di Badui selama ini bukan saja memberi kontribusi besar dalam merawat ekosistem hutan dan kawasan, namun lebih dari itu mampu menambah penghasilan warga.
Berkah pohon durian itu bukan saja bagi pemilik dan perawat pohon, melainkan juga para buruh panggul yang bisa menangguk upah hingga ratusan ribu rupiah per hari.
Baca juga: Pelaku UMKM gula aren Lebak tumbuhkan ekonomi pedesaan