Tangerang (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang mengajak masyarakat untuk mengaktifkan gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik (jumantik) dalam mengantisipasi penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Kepala Dinkes Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni di Tangerang, Selasa, mengatakan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik adalah sebuah program yang mendorong setiap rumah tangga untuk menekan perkembangbiakan nyamuk.
“Dengan menunjuk salah seorang anggota keluarga sebagai jumantik yang bertugas melakukan pemantauan jentik seminggu sekali secara rutin, maka perkembangbiakan nyamuk dapat ditekan dengan maksimal,” kata dia.
Baca juga: Bantu cegah HIV/AIDS, Dinkes berikan penghargaan komunitas penyintas
Ia pun menjelaskan, satu juru pemantau jentik bertugas menyosialisasikan dan menggerakkan anggota keluarga untuk melakukan PSN 4M-Plus, yaitu memeriksa dan memberantas sarang nyamuk di lingkungan rumah.
“Mengisi kartu pemeriksaan jentik nyamuk, memberikan larvasida pada tempat penampungan air yang sudah dikuras dan jangan lupa melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 4M-Plus serentak di seluruh rumah di lingkungan masing-masing,” jelasnya.
Ia pun mengimbau para keluarga untuk tidak lupa melakukan aksi PSN dan 4M-Plus, mulai dari membersihkan dan menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas dan memantau jentik.
“Memasuki musim penghujan, jangan sampai jadi sarang nyamuk. Mari bersama lawan DBD dengan rajin menguras, menutup, memanfaatkan barang bekas dan memantau jentik dengan gerakan satu rumah satu jumantik,” ujarnya.
Baca juga: Dinkes Kota Tangerang sosialisasi penguatan kesehatan bagi calon pengantin