Bapak asuh anak stunting
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengapresiasi komitmen TNI dalam membantu percepatan penurunan prevalensi stunting.
Keterlibatan TNI dinilai sangat efektif dan memberikan dampak luar biasa dalam upaya menekan angka tengkes.
Ia memuji Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang menjadi Duta Bapak Asuh Anak Stunting yang bisa menggerakkan para kepala daerah di Indonesia menjadi orang tua asuh anak stunting.
Setelah diinisiasi Kasad dan menerima arahan dari Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, kini makin banyak kepala daerah yang menjadi orang tua asuh anak stunting.
Selain itu, Program Manunggal Air untuk memenuhi ketersediaan air bersih diyakini mampu memangkas kasus tengkes.
Untuk penanganan stunting, ada tiga pola yang disentuh melalui kegiatan. Pertama, pelayanan yang dimulai dari posyandu dan selalu memonitor perkembangan anak.
Kedua, pemberian makanan bergizi pada masa tumbuh kembang anak. BKKBN memiliki kebijakan menggunakan makanan lokal, seperti lele, telur, dan protein hewani dan nabati. Ketiga, perbaikan sanitasi dan pembangunan jamban harus dilanjutkan.
"Kami optimistis prevalensi stunting pada tahun 2014 bisa mencapai 14 persen. Sebab, akhir tahun ini diharapkan tinggal tersisa 16 persen angka stunting," katanya.
Sejumlah warga Sobang Kabupaten Lebak senang menerima pasokan air bersih melalui Program Manunggal Air dari TNI AD sehingga masyarakat tidak lagi menggunakan air dari sungai yang tidak layak konsumsi.
Ridwan (45), warga Sobang, Kabupaten Lebak bersyukur sekarang bisa menikmati air bersih dan berharap kelak tidak ada lagi anak-anak di sini yang mengidap tengkes.
Baca juga: Pemkab Lebak bina perajin olahan ikan untuk tingkatkan ekonomi warga
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Lebak Tuti Nurasiah menyatakan masyarakat Lebak masih tinggi mengonsumsi air tak layak karena tidak tersedia pasokan air bersih.
Mereka lebih memilih air sungai dan sumur akibat tidak tersentuh infrastruktur jaringan PDAM setempat.
Begitu juga masih banyak warga yang masih buang air besar sembarangan dan tidak memiliki jamban yang layak dan sehat.
Melalui program air bersih TNI ADA tersebut diyakini dapat membebaskan anak-anak Lebak dari stunting.
Pemkab mencatat 126.800 keluarga masuk kategori rawan stunting sehingga perlu dilakukan pendampingan agar tidak melahirkan anak tengkes.
Keluarga rawan stunting itu dengan indikator dari pasangan usia subur (PUS) yang memiliki anak banyak, kelahiran jarak dekat, menikah usia muda, tidak memiliki sumber air bersih, juga tidak memiliki pendapatan, serta rumahnya tak memiliki jamban.
Manunggal TNI AD: Mengalirkan air bersih, meretas tengkes di Lebak Banten
Oleh Mansyur suryana Rabu, 26 Juli 2023 11:40 WIB
Baca juga: Ketika ternak kerbau jadi tumpuan ekonomi petani Lebak
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Manunggal TNI AD: Mengalirkan air bersih, meretas tengkes di Lebak