Lebak (ANTARA) - Masyarakat Kasepuhan Adat Guradog di Kecamatan Curugbitung Kabupaten Lebak, Banten mampu menahan kerawanan pangan dengan memanfaatkan stok dan selama ini menjadi tradisi.
Menurut Ketua Kelompok Tani Sinar Makmur Desa Guradog Kabupaten Lebak Suhani di Lebak, Jumat, hasil panen dua kali dalam setahun disimpan dalam lumbung atau "Leuit" untuk cadangan pangan keluarga.
"Kami sampai sekarang masih mempertahankan lumbung untuk menyimpan gabah sebagai cadangan pangan keluarga. Sebagian besar warga punya lumbung," katanya menjelaskan.
Kelompok Tani Sinar Makmur memiliki 35 anggota. Mereka mengembangkan usaha pertanian mulai dari menanam padi, palawija hingga hortikultura. Selain itu, juga mengembangkan peternakan kambing etawa.
Baca juga: Melestarikan budaya Seren Taun di Kasepuhan Cisungsang Lebak
Masyarakat Kasepuhan Adat Guradog sendiri berjumlah sekitar 3.000 orang. Adapun luas tanah garapan mencapai 12 hektare dan jika musim panen tiba bisa menghasilkan 5 ton gabah untuk setiap hektarenya.
"Sejak dulu masyarakat di sini tidak pernah rawan pangan. Hasil panen cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," kata salah satu petani Kasepuhan Adat Guradog, H. Arjawi.
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar membenarkan jika masyarakat Kasepuhan Adat Guradog mampu memenuhi kebutuhan pangan terutama untuk keluarga.
Masyarakat Kasepuhan Adat Guradog yang juga dikenal memiliki tradisi adat "seren taun", lanjut dia, mampu mempertahankan pangan dari musim tanam padi tiga bulan per musim hingga enam bulan per musim panen.
"Kami mendorong petani adat Kasepuhan Guradog dapat meningkatkan produksi dan produktivitas hasil panen dengan menggunakan benih berkualitas," katanya.
Baca juga: Masyarakat Kasepuhan Lebak realisasikan swasembada pangan
Stok pangan warga Adat Guradog Lebak mampu menahan kerawanan pangan
Jumat, 29 November 2024 21:48 WIB