Pemerintah Kabupaten Lebak menggenjot produksi pangan terutama di lima desa yang masuk kategori rawan pangan di daerah itu sehingga tidak menimbulkan kelaparan dan kemiskinan ekstrem.
"Penanganan di lima desa itu berjalan baik dengan melibatkan semua organisasi perangkat daerah (OPD)," kata Kepala Bidang Distribusi dan Sumberdaya Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lebak, Suharyana di Lebak, Senin.
Kelima desa yang dipetakan rawan pangan antara lain Desa Parungsari dan Pamindangan Kecamatan Wanasalam, Desa Tanjungsari Indah Kecamatan Gunungkencana, Desa Parungkujang Kecamatan Cileles dan Desa Margaluyu Kecamatan Sajira.
Meski demikian, pihaknya hingga saat ini belum menerima laporan adanya warga setempat yang mengalami kelaparan pangan di lima desa tersebut.
"Kami meyakini lima desa yang dipetakan rawan pangan itu bisa ditangani dengan optimal, sehingga persediaan pangan melimpah," kata Suharyana.
Baca juga: Nilai transaksi lelang tangkapan ikan di Kabupaten Lebak tembus Rp300 miliar
Baca juga: Nilai transaksi lelang tangkapan ikan di Kabupaten Lebak tembus Rp300 miliar
Menurut dia, pemerintah daerah hingga kini terus menggenjot produksi dan produktivitas pangan dengan pemanfaatan lahan. Dimana lahan yang tidak produktif dan telantar kini menjadi lahan menghasilkan produksi pangan dan pendapatan ekonomi masyarakat setempat.
Selama ini, ujar dia, penyebab desa rawan pangan tersebut karena beberapa faktor di antaranya lahan pangan dengan jumlah penduduk tidak seimbang.
Selain itu juga daya beli masyarakat setempat untuk memenuhi ketersediaan pangan cukup rendah.
Karena itu, pihaknya menangani lima desa tersebut dengan kolaborasi dengan melibatkan stokeholder atau pemangku jabatan bersama OPD yang terkait seperti Dinas Pertanian,Dinas Ketahanan Pangan,Dinas Peternakan, Dinas Perikanan dan Perindustrian dan Perdagangan hingga Dinas Perkim.
"Kami optimistis dengan kolaborasi itu dipastikan target kemiskinan ekstrem nol persen 2024 bisa terealisasi sesuai harapan pemerintah pusat," kata Suharyana.
Baca juga: Tenun kaum perempuan Badui topang ekonomi masyarakat adat
Baca juga: Tenun kaum perempuan Badui topang ekonomi masyarakat adat
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan persediaan pangan dipastikan aman untuk 10 bulan ke depan karena produksi beras terjadi kenaikan dari sebelumnya Mei tercatat 149.747 ton dan awal Juni menjadi 159.689 ton.
Dari produksi tersebut itu konsumsi beras untuk masyarakat Kabupaten Lebak dengan penduduk 1,4 juta jiwa rata-rata 143.038 ton/tahun atau 11.920 ton/bulan, sedangkan penyerapan beras sampai Mei sebanyak 47.679 ton.
Dengan demikian sisa produksi beras yang ada di masyarakat sebanyak 112.010 ton atau surplus untuk kebutuhan konsumsi selama 10 bulan ke depan.