Sejumlah petani Badui di Kabupaten Lebak, Banten merasa bersyukur selama tiga hari terakhir dilanda hujan sehingga tanaman hortikultura dan palawija kembali tumbuh subur.
"Kita berharap sudah memasuki musim hujan, karena di sini satu bulan terjadi kekeringan dan tidak ada hujan," kata Santa (50) seorang petani Badui saat dihubungi di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Sabtu.
Tanaman hortikultura dan palawija jenis jahe, kencur, pisang, kacang tanah, jagung dan ubi yang ditanam di ladang hampir mati dan tidak tumbuh besar.
Sebab, sejak satu bulan mengalami kekeringan karena tidak ada curah hujan turun. Namun, terhitung tiga hari terakhir ini turun hujan dan kembali tanaman segar.
Baca juga: 10 Kekayaan Intelektual Komunal Banten terdaftar di Kemenkumham
Baca juga: 10 Kekayaan Intelektual Komunal Banten terdaftar di Kemenkumham
"Kami berharap tanaman hortikultura dan palawija tumbuh subur dan bisa dipanen, sehingga menghasilkan pendapatan ekonomi," katanya menjelaskan.
Menurut Santa, pihaknya mengembangkan tanaman hortikultura dan palawija di ladang di Blok Cicuraheum Kecamatan Gunungkencana dimana blok itu milik lahan Perum Perhutani dengan sistem sewa dan pembayarannya dari hasil bumi tersebut.
Mereka petani Badui banyak yang membuka ladang di lahan itu dengan menanam padi huma, hortikultura dan palawija hingga tanaman keras, seperti albasia.
Begitu juga Pulung (60) seorang petani Badui mengatakan pihaknya bersyukur setelah tiga hari kembali turun hujan sehingga tanaman hortikultura dan palawija mulai tumbuh subur.
Menurut dia, dirinya kini mulai melakukan penebangan pohon maupun rerumputan ilalang untuk membuka ladang dan selanjutnya melakukan gerakan tanam padi huma sesuai jadwal adat awal September mendatang.
Baca juga: Cegah penyakit menular di Badui, relawan lakukan pengobatan
Baca juga: Cegah penyakit menular di Badui, relawan lakukan pengobatan
Sementara itu, tetua adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Jaro Saija mengatakan penghasilan ekonomi masyarakat Badui yang menjadi andalan dari pertanian ladang.
Mereka pertanian ladang mulai tanam padi huma, hortikultura dan palawija serta tanaman keras.
Petani Badui mengembangkan tanaman di ladang - ladang itu ada yang di lahan hak ulayat adat juga di luar kawasan Badui seperti di Kecamatan Leuwidamar, Cileles, Gunungkencana, Sobang, Muncang, Bojongmanik, Cirinten dan Cimarga.
Bahkan, petani Badui memiliki lahan milik sendiri di luar kawasan Badui juga ada yang menyewa dan menggarap lahan milik orang lain dengan sistem bagi hasil.