Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mencatat dua lokasi pondok pesantren (ponpes) mengalami kebakaran selama Ramadhan 1444 Hijriah, namun tidak mengakibatkan korban jiwa.
"Kedua lokasi kebakaran itu diperkirakan mengalami kerugian ratusan juta rupiah," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agust Riza Faisal di Lebak, Jumat.
Baca juga: Nelayan tradisional di Kabupaten Lebak tak melaut akibat dilanda cuaca buruk
Baca juga: Nelayan tradisional di Kabupaten Lebak tak melaut akibat dilanda cuaca buruk
Kebakaran yang melanda wilayah Kabupaten Lebak itu tercatat di dua lokasi pondok pesantren, dimana kebakaran itu menghanguskan barang-barang milik santri, seperti kitab, pakaian, dan lainnya.
Selain itu juga kondisi bangunan pondok pesantren terjadi kerusakan akibat "si jago merah" tersebut. Kebakaran tersebut diduga akibat korsleting arus pendek jaringan listrik.
Karena itu pihaknya mengimbau agar masyarakat melakukan pemeriksaan kabel- kabel jaringan listrik guna mencegah korsleting arus pendek.
"Kami minta warga tetap waspada dan rutin melakukan pemeriksaan kabel untuk menghindari kebakaran," katanya.
Ia mengatakan BPBD Lebak telah menyalurkan bantuan logistik kepada korban kebakaran untuk mengurangi beban ekonomi.
Penyaluran bantuan logistik berupa beras, lauk pauk, mie instan, terigu, minyak, makanan siap saji, untuk memenuhi ketersediaan pangan keluarga terdampak kebakaran.
Selama ini, kata dia, dua pondok pesantren yang mengalami kebakaran itu tidak mengungsi, sebab masih ada bangunan lainnya yang selamat dari kebakaran.
"Kami berharap ponpes yang terbakar itu segera kembali dibangun," ujar Agus Riza Faisal.