Tangerang (Antara News) - Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, menganggarkan sebesar Rp4 miliar untuk program listrik masuk desa bagi warga yang tidak mampu.
"Dana tersebut berasal dari APBD tahun 2015," kata Kepala Seksi Energi dan Kelistrikan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Tangerang Iswara di Tangerang, Selasa.
Iswara mengatakan kucuran dana tersebut telah mendapatkan persetujuan dari DPRD setempat dan saat ini dalam proses lelang.
Masalah tersebut terkait Disperindag setempat melakukan inventarisir bahwa terdapat sekitar 21.000 kepala keluarga (KK) tanpa penerangan listrik dari PT PLN.
Sedangkan warga tersebut tidak mampu memasang aliran listrik ke rumah mereka akibat penghasilan per bulan kurang dari Upah Minimum Regional (UMR) sebesar Rp2,71 juta.
Dia mengatakan untuk mengatasi masalah itu, maka Pemkab Tangerang meluncurkan program listrik masuk desa (LMD) yang dananya dari APBD setempat.
Pihaknya dalam pemasangan listrik dengan daya 450 watt itu telah menjalin koordinasi dengan PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang.
Bahkan pemasangan dilakukan secara bertahap dan prioritas pertama untuk warga yang bermukim pada lima kecamatan karena malam hari rumah mereka gelap tanpa penerangan listrik.
Warga yang mendapatkan prioritas LMD tersebut bermukim di Kecamatan Mekar Baru (87 KK), Jayanti (215 KK), Solear (88 KK), Cisauk 130 KK), Curug (136 KK).
Pemasangan LMD tahap pertama sudah rampung dan saat ini memasuki tahap kedua yakni untuk warga yang bermukim di Kecamatan Legok (482 KK), Jambe (1.126 KK), Kronjo (329 KK), Cisoka (423 KK), Legok (482 KK).
Iswara menambahkan dana tersebut sebesar Rp3 miliar untuk biaya instalasi dan selebihnya ongkos penyambungan dari tiang listrik ke rumah penduduk.