Lebak (ANTARA) -
Kabupaten Lebak, Provinsi Banten meraih juara ketiga lomba di tingkat nasional pelayanan Keluarga Berencana (KB) pascapersalinan guna mendukung percepatan pembangunan yang berkualitas mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Lebak Tuti Nurasiah dalam keteranganya di Lebak, Jumat, mengatakan kegiatan nasional lomba pelayanan KB pascapersalinan bahwa Lebak meraih juara ketiga dan patut berbangga atas kerja keras semua elemen yang terlibat.
Baca juga: Pemkab Lebak sediakan lahan 10.000 ha untuk kawasan pertumbuhan ekonomi baru
Keberhasilan itu tentu melibatkan semua pihak, termasuk instansi pemerintah daerah, klinik, puskesmas, rumah persalinan, stakeholder, TNI, kader KB, posyandu, tokoh agama, tokoh masyarakat dan lembaga pendidikan.
Saat ini, kata dia, peserta pelayanan KB pascapersalinan di Kabupaten Lebak cukup tinggi sampai Oktober 2022 mencapai 64,61 persen dari 15.078 ibu bersalin.
Sedangkan, peserta KB untuk pasangan usia subur (PUS) mencapai 65,75 persen dari 300 ribu PUS.
Kemungkinan besar data tersebut terus bergerak naik hingga Desember mendatang.
"Kami menargetkan di atas 90 persen pelayanan KB pascapersalinan itu," katanya menjelaskan.
Ia mengapresiasi bahwa pelayanan KB pascapersalinan di Kabupaten Lebak itu cukup tinggi.
Artinya, kata dia, setelah ibu bersalin tanpa menunggu masa nifas lagi dan langsung menjadi peserta KB agar tidak kembali hamil.
Manfaat pelayanan KB pascapersalinan itu bisa menunda kehamilan agar tidak kembali memiliki anak dengan jarak yang berdekatan.
Apabila, kelahiran anak yang berdekatan bisa berpotensi menimbulkan anak stunting maupun gizi buruk.
Selain itu pelayanan KB pascapersalinan dapat mendukung delapan fungsi yang direkomendasikan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Kedelapan fungsi itu antara lain keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, dan pembinaan lingkungan.
"Kami meyakini jika delapan fungsi BKKBN itu berjalan dipastikan akan melahirkan generasi yang berkualitas, sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Sementara itu, Nisa (25) seorang warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku bahwa dirinya setelah bersalin di Klinik Cibadak dan langsung menjadi peserta KB agar tidak kembali hamil.
"Kami repot jika punya anak lagi dengan jarak yang berdekatan, sehingga lebih baik menjadi peserta KB," katanya.