Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten berupaya meningkatkan kualitas aneka makanan olahan pangan guna mendongkrak omzet pendapatan.
"Kami meyakini jika aneka makanan pangan itu berkualitas dipastikan permintaan pasar meningkat," kata Pejabat Fungsional Penguji Mutu Barang Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Jaja Nurjaman saat membuka "Pelatihan teknik produksi dan standardisasi produk pangan" di Lebak, Selasa.
Baca juga: KKP bangun pasar ikan di Lebak dorong tingkatkan ekonomi daerah
Baca juga: KKP bangun pasar ikan di Lebak dorong tingkatkan ekonomi daerah
Ia mengemukakan mengenai pentingnya pelatihan produksi makanan olahan pangan guna meningkatkan kualitas sehingga berdampak terhadap omzet pendapatan.
Sedangkan peserta pelatihan itu sebagai pelaku produk makanan olahan terdiri dari aneka kuliner, makanan, camilan, keripik dan roti. "Kami berharap dengan pelatihan itu dapat meningkatkan kualitas juga mampu memasarkanya," katanya.
Sedangkan peserta pelatihan itu sebagai pelaku produk makanan olahan terdiri dari aneka kuliner, makanan, camilan, keripik dan roti. "Kami berharap dengan pelatihan itu dapat meningkatkan kualitas juga mampu memasarkanya," katanya.
Menurut dia, jumlah peserta pelaku produk makanan olahan pangan yang mengikuti pelatihan itu tercatat sebanyak 30 orang.
Peserta tersebut dengan mendapatkan pembinaan instruktur dari Lembaga Sobat Spiritual Kota Bogor, dimana lembaga itu sebagai pelatih aneka makanan olahan pangan yang sudah memiliki kompetensi dan sertifikasi.
Peserta tersebut dengan mendapatkan pembinaan instruktur dari Lembaga Sobat Spiritual Kota Bogor, dimana lembaga itu sebagai pelatih aneka makanan olahan pangan yang sudah memiliki kompetensi dan sertifikasi.
Disebutkan, para pelaku usaha aneka produk makanan olahan pangan di Kabupaten Lebak tumbuh dan berkembang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan penyerapan lapangan pekerjaan.
Untuk itu, pemerintah daerah mendorong para pelaku usaha aneka makanan olahan pangan bisa menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan, sekaligus mengurangi pengangguran dan kemiskinan.
Bahkan, di antaranya pelaku usaha produksi keripik pare yang bahan bakunya sayuran Paris menembus pasar luar negeri.
"Kami optimistis melalui pelatihan teknik produksi makanan pangan itu lebih berkualitas sehingga diharapkan ke depan bisa menembus pasar domestik dan mancanegara," katanya.
Sementara itu, Mama Okto, seorang peserta mengatakan dirinya merasa senang bisa mengikuti pelatihan produksi dan standardisasi makanan pangan, karena bisa meningkatkan mutu dan kualitas.
Saat ini, dirinya menggeluti usaha keripik pare dan sudah ekspor ke luar negeri juga pernah mendapatkan penghargaan dari Kementerian Koperasi dan UKM. "Kami meyakini dengan pelatihan yang dilakukan pemerintah daerah merupakan bentuk untuk meningkatkan mutu dan kualitas makanan olahan pangan," katanya.
Saat ini, dirinya menggeluti usaha keripik pare dan sudah ekspor ke luar negeri juga pernah mendapatkan penghargaan dari Kementerian Koperasi dan UKM. "Kami meyakini dengan pelatihan yang dilakukan pemerintah daerah merupakan bentuk untuk meningkatkan mutu dan kualitas makanan olahan pangan," katanya.