Lebak (AntaraBanten) - Sebanyak 133 warga miskin di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mendapat bantuan program rumah tidak layak huni (RTLH) sebesar Rp800 juta bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah setempat.
"Program bantuan itu merupakan komitmen pemerintah daerah untuk terus mengurangi tingginya angka RTLH yang ada di 28 kecamatan," kata Kepala Bidang Pengembangan Wilayah dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebak Suhendro di Lebak, Kamis.
Ia mengatakan, program RTLH itu sangat diperlukan bagi masyarakat miskin untuk mendapatkan tempat tinggal yang memadai dan sehat.
Mereka warga miskin tentu cukup berat untuk membangun rumah yang layak huni itu.
Masyarakat yang mendapat bantuan program RTLH dengan pendapatan rendah di bawah Rp1,2 juta per bulan.
Selain itu juga kondisi rumahnya terbuat dari dinding bambu dan atap rumbia dengan lantai tanah, serta tidak memiliki kamar mandi maupun toilet.
Pemerintah daerah menggulirkan program RTLH untuk warga berpenghasilan rendah agar mereka memiliki tempat tinggal yang layak huni dan sehat.
"Kami berharap program ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Ia menyebutkan, pemerintah daerah mengalokasikan program tersebut tidak sebanding dengan jumlah RLTH yang berkisar mencapai 14.000 kepala keluarga (KK).
Sedangkan, alokasi bantuan program RTLH tahun 2015 hanya 133 KK.
"Kami melaksanakan program RTLH ini secara bertahap akibat keterbatasan dana itu," katanya.
Menurut dia, pihaknya kini terus menerima usulan atau permohonan bantuan program RLTH baik dari kecamatan maupun kepala desa.
Meskipun realisasinya akan cukup sulit, terlebih adanya pembatalan bantuan program bedah rumah dari Kementerian Perumahan itu.
"Kami terus berupaya agar warga miskin yang belum mendapat program RTLH diharapkan tahun depan bisa terealisasi melalui bantuan peemrintah pusat," katanya.
Sementara itu, sejumlah warga Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak menyambut positif bantuan program RTLH sehingga dapat mendorong kesejahteraan bagi masyarakat miskin.
"Kami mendambkaan rumah berlantai keramik dan berharap mendapat bantuan perbaikan rumah itu," kata Mulyadi, seorang warga Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak.