Masyarakat Kabupaten Serang menggelar "Pekan Seni Budaya" menyambut Hari Jadi Provinsi Banten ke-22 dengan aneka hiburan yang ditampilkan melibatkan komunitas sanggar seni masyarakat dan pelajar.
"Kita menggelar acara itu di bawah Jembatan Pamarayan yang dibangun Pemerintah Kolonial Hindia Belanda tahun 1901 yang kini masuk situs cagar budaya," kata Ketua Penyelenggara "Pekan Seni Budaya" Heri di Serang, Rabu.
Baca juga: Sembilan Fraksi DPRD Sepakati Dua Raperda Usulan Bupati Serang
Baca juga: Sembilan Fraksi DPRD Sepakati Dua Raperda Usulan Bupati Serang
Penyelenggaraan Pekan Seni Budaya itu bertujuan untuk pelestarian nilai-nilai budaya masyarakat Kabupaten Serang wilayah timur agar tidak punah dan menghilang.
Ia mengatakan nilai-nilai budaya warga Kabupaten Serang timur tidak lepas dari Bendungan Pamarayan yang mengaliri areal persawahan, pertanian sehingga dapat mensejahterakan kehidupan masyarakat setempat.
Bahkan, Bendungan Pamarayan setiap tahun dilaksanakan pembedolan dan masyarakat dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Serang dan Kabupaten Lebak sebanyak-banyaknya untuk mencari ikan di bendungan Sungai Ciujung itu.
Dengan demikian, situs Cagar Budaya Jembatan Pamarayan memiliki peradaban budaya masyarakat setempat.
Karena itu, pihaknya setiap pekan menggelar Pekan Seni Budaya di situs cagar budaya menjadi ikon untuk mendatangkan kunjungan wisatawan agar Jembatan Pamarayan tidak sepi.
Para wisatawan dapat menikmati hiburan seni yang melibatkan komunitas sanggar maupun pelajar mulai tingkat SD sampai SMP.
Kreativitas dan inovasi seni yang dilakukan komunitas dan pelajar, sekaligus melestarikan bahasa Sunda sebagai bahasa daerah.
Mereka menampilkan berbagai seni budaya di antaranya seni tari saman, seni rampak beduk,seni jaipong, seni menyanyi, seni lawakan atau "bobodor" dan seni lainnya.
"Kami rutin setiap pekan menggelar Pekan Seni Budaya dan banyak pengunjung dari Kecamatan Pamarayan sendiri juga Kecamatan Catang, Kecamatan Tanjung Teja, Kecamatan Bandung dan Kecamatan Cikeusal," kata Heri.
Nining, seorang guru SMPN Bandung Kabupaten Serang mengatakan dirinya setiap pekan anak-anak peserta didiknya mengisi hiburan seni tari jaipong, rampak beduk dan seni tari lainnya pada "Pekan Seni Budaya " di situs Jembatan Pamarayan.
"Kami mengapresiasi kemampuan anak didiknya dalam seni jaipong memiliki kreativitas sendiri," katanya.
Sementara itu, Nurdin, seorang tokoh masyarakat setempat mengaku pihaknya mengapresiasi seni budaya yang ditampilkan dari sanggar dan pelajar memiliki potensi untuk digali agar situs Jembatan Pamarayan menjadi ikon wilayah Kabupaten Serang bagian timur.
"Kami mendukung Pekan Seni Budaya itu dan diyakini akan banyak wisatawan domestik dan mancanegara datang kesini, sehingga mampu menggerakkan ekonomi masyarakat," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: HUT Banten, "Pekan Seni Budaya" digelar di bawah Jembatan Pamarayan