Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengajak masyarakat di daerah ini untuk mencegah penyebaran demam berdarah dengue (DBD) melalui kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah di Lebak, Sabtu, mengatakan selama ini kegiatan PSN dengan melaksanakan gerakan menutup, menimbun, dan menguras ( 3M) dinilai lebih efektif untuk memutus mata rantai penularan DBD.
Baca juga: Pemkab Lebak ajak konsumen beli produk UMKM lokal supaya bisa berkembang
Baca juga: Pemkab Lebak ajak konsumen beli produk UMKM lokal supaya bisa berkembang
Masyarakat harus melaksanakan kegiatan PSN di setiap pemukiman maupun perkampungan agar tidak berkembangbiaknya populasi nyamuk pembawa virus dengue tersebut.
Kasus DBD di daerah ini cukup menonjol sehubungan tibanya musim hujan dan perlu pencegahan secara optimal dengan melibatkan berbagai komponen masyarakat.
Saat ini, kata dia, kasus DBD di Kabupaten Lebak sampai pertengahan September 2022 mencapai 560 orang dan empat orang di antaranya meninggal dunia.
"Kami meyakini tahun ini dipastikan Lebak masuk siklus lima tahunan DBD dan tahun 2017 terjadi siklus lima tahunan hingga mencapai 700 kasus," katanya.
Menurut dia, kegiatan PSN dapat mematikan jentik-jentik nyamuk DBD, sehingga lebih efektif untuk memutus mata rantai penularan DBD daripada penyemprotan hanya mematikan nyamuk dewasa.
"Masyarakat harus berperan aktif gotong royong melakukan PSN dan 3M agar terbebas dari penularan DBD," katanya menjelaskan.
Kebanyakan pasien DBD itu tinggal di pemukiman padat penduduk dan terbukti dari 560 kasus tersebut di antaranya Kecamatan Rangkasbitung 260 kasus dan empat meninggal. Kecamatan Cibadak sebanyak 180 kasus, Kalanganyar 40 kasus dan Cipanas 29 kasus.
"Kami memaksimalkan pelayanan juga sosialisasi pencegahan dengan melibatkan petugas puskesmas untuk pencegahan DBD," katanya.