Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten meminta masyarakat di daerah ini agar mewaspadai cuaca buruk yang disertai curah hujan, kilat/petir dan angin kencang.
"Peringatan kewaspadaan cuaca buruk untuk mengurangi risiko kebencanaan," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agus Reza Faizal di Lebak, Senin.
Baca juga: Distanak Lebak vaksin 841 dosis untuk hewan ternak guna cegah PMK
Baca juga: Distanak Lebak vaksin 841 dosis untuk hewan ternak guna cegah PMK
Potensi cuaca buruk tersebut berpeluang sore hingga malam hari, sehingga masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam dapat meningkatkan kewaspadaan.
Selama ini, wilayah Kabupaten Lebak masuk daerah langganan bencana alam, seperti longsor, angin puting beliung hingga pohon tumbang.
"Kami berharap warga tetap waspada menghadapi cuaca buruk itu," katanya menjelaskan.
Menurut dia, peningkatan kewaspadaan cuaca buruk tersebut setelah dilaporkan BMKG dalam sepekan ke depan hingga 3 September 2022.
BPBD Lebak hingga kini menjalin koordinasi dengan BMKG guna mengetahui kondisi cuaca.
Karena itu, masyarakat Kabupaten Lebak yang berada di pegunungan, perbukitan dan daerah aliran sungai jika curah hujan lebat disertai angin kencang dan petir dan berlangsung lebih dari lima jam.
Sebaiknya, kata dia, mengungsi ke lokasi yang lebih aman agar tidak menimbulkan korban jiwa.
Begitu juga pengemudi kendaraan angkutan lebih baik istirahat dan tidak melakukan perjalanan guna menghindari pohon roboh.
"Kami berharap peringatan kewaspadaan itu tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka akibat kebencanaan itu," katanya.
Sementara itu, sejumlah masyarakat Kabupaten Lebak yang berada di bantaran Sungai Ciberang mengatakan apabila cuaca buruk terjadi yang disertai hujan lebat dan angin kencang selalu waspada, terutama longsor dan banjir.
Biasanya, kata dia, jika intensitas curah hujan tinggi dipastikan air sungai meluap dan dapat menimbulkan banjir dan longsor.
"Kami di sini bersama warga selalu waspada jika cuaca buruk, karena kondisinya hanya beberapa meter dari Sungai Ciberang," kata Arman, warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak.