Serang (ANTARA) - Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy meminta semua pihak memperkuat upaya-upaya mitigasi bencana dalam menghadapi potensi bencana di Banten.
“Mengingat kita di Banten ini termasuk daerah dengan potensi bencana yang relatif tinggi, maka yang harus diperkuat adalah mitigasinya,” kata Andika Hazrumy di Serang, Kamis.
Menurut Andika, mitigasi atau upaya memperkecil resiko dari dampak bencana sudah banyak dan intens dilakukan Pemprov Banten bersama pemda di Provinsi Banten.
Meski begitu, kata Andika, mengingat potensi bencananya yang juga relatif besar, maka peran relawan dan organisasi penanggulangan bencana dari elemen masyarakat juga sangat diperlukan.
Upaya mitigasi yang sudah dilakukan dimaksud di antaranya pembuatan jalur evakuasi beserta shelter keselamatannya di daerah-daerah rawan bencana tsunami, hingga sosialisasi rawan dan tanggap bencana yang gencar diberikan kepada masyarakat di kawasan rawan bencana.
“Kami itu hampir setidaknya satu bulan sekali menerima laporan gempa dari BMKG, khususnya di wilayah pesisir laut kita di selatan dan barat. Meskipun skalanya kecil-kecil, tapi tetap itu membutuhkan kewaspadaan,” katanya.
Baru-baru ini, lanjut Andika, di Provinsi Banten juga baru saja mengalami bencana hidrometeorologi berupa banjir di Kota Serang yang diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi di daerah hulu Sungai Cibanten yakni di kawasan Ciomas, Kabupaten Serang.
Bendung Sindangheula yang berperan menampung air di hulu Sungai Cibanten mengalami kelebihan kapasitas dari kapasitas maksimal 9 juta kubik, akibat curah hujan yang tinggi tersebut mengalami kelebihan volume air hingga 2 juta kubik.
“Nah, kelebihan air ini lah yang mengalir secara alami ke Sungai Cibanten. Sayangnya, Sungai Cibanten mengalami penyempitan sehingga tidak mampu mengalirkan secara baik kelebihan air tersebut ke hilir,” kata Andika.
Andika menekankan agar para petugas dan relawan memiliki semangat dan dedikasi penuh dalam menjalankan tugas-tugas kemanusiaan.
Andika meminta para petugas dan relawan untuk mengasah kemampuan mitigasi bencana, serta mempertajam intuisi atas apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana.
Pemprov Banten juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Baznas Banten yang menyelenggarakan pelatihan dasar manajemen bencana Baznas Tanggap Bencana (BTB) Banten.
Sementara itu Ketua Baznas Provinsi Banten Syibli Sarjaya mengatakan pelatihan dasar manajemen bencana Baznas Tanggap Bencana (BTB) Banten merupakan program Baznas dalam menyikapi perkembangan dunia sosial dan kemanusiaan akhir-akhir ini.
Menurut dia, Baznas kemudian merasa perlu untuk membentuk relawan bencana yang dapat diturunkan ke wilayah-wilayah yang tertimpa bencana sehingga bisa menyalurkan langsung dana zakat dan sedekah yang dikumpulkan Baznas.
Pelatihan dasar manajemen bencana Baznas Tanggap Bencana (BTB) Banten pada 16 Maret 2022 diikuti oleh 28 relawan (BTB).