Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) karena salah seorang siswa terpapar COVID-19 pada Senin (14/2).
"Kita tetap proses kegiatan belajar mengajar (KBM) berjalan baik melalui aplikasi dalam jaringan atau daring," kata Kepala SMK Negeri 1 Rangkasbitung Mukmin di Lebak, Rabu.
Baca juga: Warga Kabupaten Lebak terima bantuan pangan non-tunai dari pemerintah
Kegiatan PTM kembali dilaksanakan mulai dua pekan ke depan, tepatnya 28 Februari 2022, sesuai dengan kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi Banten.
Ia menjelaskan PTM nantinya bisa dilakukan 25 persen dari jumlah 1.600 lebih siswa.
Meski proses pembelajaran melalui aplikasi dinilai tidak optimalkan, katanya, para pendidik bekerja keras agar melahirkan lulusan siswa yang berdaya saing.
Apalagi, kata dia, siswa sekolah itu dipersiapkan untuk bekerja, sehingga tenaga pendidik dapat meningkatkan kompetensi dan keterampilan untuk mentransfer ilmu ke siswa.
Ia mengatakan para pendidik yang 68 orang di sekolah itu sudah dibekali pelatihan digitalisasi agar mampu menyampaikan KBM secara daring.
Para guru itu mengoperasikan pembelajaran daring ada yang dari rumah maupun sekolah dengan waktu antara satu hingga dua jam.
Dalam pembelajaran secara daring, katanya, guru membuat video yang menarik untuk dilaporkan kepada kepala sekolah sehingga dapat dipertanggungjawabkan bahwa guru bekerja dan menyampaikan metode pembelajaran kurikulum melalui aplikasi itu.
"Kami mengapresiasi setiap tahun lulusan siswa di sini terserap dunia kerja, terutama Jurusan Informasi Teknologi ( IT)," katanya.
Pihaknya saat ini berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Banten dan Satgas COVID-19 Kabupaten Lebak untuk melakukan penyemprotan disinfektan pada ruangan kelas dan menyediakan penyanitasi tangan guna mencegah penularan virus.
Sebetulnya, kata dia, PTM 2021 yang sekitar 50 persen berjalan normal dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, antara lain memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
"Kami berharap ke depan akan lebih steril untuk kegiatan PTM agar siswa siswi tidak teridentifikasi positif COVID-19," katanya.
Ahmad Fauzi, siswa SMKN 1 Rangkasbitung mengakui KBM di sekolahnya saat ni melalui daring guna mencegah penularan virus itu.
"Kami mendukung pembelajaran daring guna mencegah COVID-19," katanya.
"Kami mendukung pembelajaran daring guna mencegah COVID-19," katanya.