Kepala Pelaksanaan BPBD Banten, Nana Suryana di Lebak, Kamis mengatakan pesisir selatan Lebak sedang kurang bersahabat akibat cuaca buruk dan berpotensi menimbulkan kecelakaan laut.
Baca juga: Pasien COVID-19 sembuh di Lebak bertambah 102 orang, total 8. 241 orang
Selama ini pelaku pelayaran yang melintasi pesisir selatan Lebak jenis Kapal Tugboat dan Kapal Tongkang yang mengangkut batu bara dari Pulau Sumatera ke PT Cemendo Gemilang pabrik Semen Merah Putih di Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak.
Selain itu juga Perairan Samudera juga ramai dilintasi pelaku pelayaran dari berbagai negara dan kebanyakan mereka Kapal Barang.
"Kita minta pelaku pelayaran agar waspada untuk menghindari kecelakaan laut, termasuk nelayan ," ucapnya.
Menurut dia, peluang ketinggian gelombang empat meter tentu cukup membahayakan bagi pelayaran juga nelayan tradisional yang menggunakan perahu kincang.
BPBD Banten meminta nelayan agar tidak beraktivitas melaut sepanjang cuaca buruk.
Begitu pula wisatawan tidak boleh melakukan aktivitas berenang maupun mancing di sekitar pantai.
Belum lama ini terdapat dua wisatawan terseret gelombang hingga meninggal dunia.
"Kami berharap pelaku pelayaran, nelayan dan wisatawan dapat mematuhi perintah kewaspadaan agar tidak menimbulkan korban jiwa," katanya.
BPBD Banten menyampaikan surat peringatan cuaca buruk pada Polsek, Kesyahbandaran, TPI, petugas pengamanan pantai, pemilik hotel, relawan pantai, dan nelayan.
Penyampaian peringatan kewaspadaan dini itu guna menghindari korban jiwa.
"Kami berharap cuaca buruk itu tidak berlangsung sehingga aktivitas pelayaran dan nelayan kembali normal," katanya.