Disnak Lebak Optimalkan Pemeriksaan Kesehatan Hewan Kurban
Rabu, 26 Oktober 2011 13:44 WIB
Lebak (ANTARABanten) - Dinas Peternakan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengoptimalkan pemeriksaan hewan kurban di sejumlah lapak penjualan ternak domba/kambing di Rangkasbitung untuk mengetahui kondisi kesehatan hewan tersebut.
"Kami mengerahkan petugas pemeriksaan kesehatan hewan kurban sebanyak 23 orang, mereka terdiri atas tiga dokter, dan 20 para medis," kata Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Lebak Iman Santoso di Lebak, Selasa.
Ia mengatakan pemeriksaan kesehatan tersebut untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat pada saat melaksanakan ibadah kurban.
Hewan kurban harus benar-benar kondisinya sehat dan tidak mengidap penyakit antraks maupun penyakit lainya yang membahayakan manusia.
Karena itu, kata dia, pihaknya bekerja keras untuk mencegah penularan penyakit hewan dengan mengintensifkan pemeriksaan kesehatan.
"Jika hasil pemeriksaan dinyatakan sehat, tentu akan diberikan tanda berupa kalung pada leher hewan kurban itu," katanya.
Menurut dia, saat ini permintaan hewan kurban untuk Idul Adha 1432 H mencapai 2.000 ekor domba/kambing dan sapi/kerbau 150 ekor.
Sebagian besar ternak itu dipasok dari sejumlah daerah di Jawa Barat yang merupakan daerah endemik antraks.
Pemeriksaan kesehatan petugas dengan mendatangi ke lokasi penjualan hewan karena khawatirkan terserang penyakit membahayakan.
Biasanya, hewan yang mengidap penyakit antraks akan mati mendadak, karena mereka terkena bakteri bersifat akut.
Adapun, ciri-ciri hewan terkena antraks adalah akan mengeluarkan darah dari semua lubang limpa.
"Selama ini kami belum menemukan kasus hewan kurban yang mengidap penyakit antraks," jelasnya.
Yana (50), penjual domba di Jalan Siliwangi Rangkasbitung, mengaku, selama ini domba-domba miliknya terbebas mengidap penyakit antraks karena sudah memiliki label kesehatan dari Dinas Peternakan Privinsi Jawa Barat.
Selain itu juga pemeriksaan kesehatan dari Dinas Peternakan setempat.
"Saya menjamin domba yang didatangkan dari Garut dan Cianjur kondisinya sehat dan layak dikonsumsi masyarakat," katanya.
Sementara seorang penjual domba di Rangkasbitung, Soleh, mengaku, domba kurban yang dijualnya didatangkan dari Garut, Jawa Barat dengan harga bervariasi antara Rp1,5 juta sampai Rp2,5 juta.
"Saya setiap bulan haji mendatangkan domba-domba dari Garut karena banyak diminta warga Lebak," jelasnya.