Pamong Budaya Ahli Muda BPK Wilayah VIII Banten, Fajar Satya Burnama, di Lebak, Jumat, mengatakan "Menjadi manusia yang berkepribadian dalam kebudayaan" diangkat sebagai tema diskusi budaya itu.
"Menjadi manusia yang berkepribadian kebudayaan yaitu dengan terlibat langsung dalam pemajuan kebudayaan baik di bidang cagar budaya dan 10 objek pemajuan kebudayaan," katanya.
Ia mengatakan BPK sudah memberikan fasilitasi pemajuan kebudayaan yang bisa dikategorikan sebagai stimulus bagi para pelaku kebudayaan baik perorangan maupun komunitas.
Baca juga: Menuju alun-alun Rangkasbitung, warga Badui berjalan tanpa sandal
Baca juga: Menuju alun-alun Rangkasbitung, warga Badui berjalan tanpa sandal
Pada 2023 sedikitnya ada 14 komunitas dan perorangan yang mendapatkan fasilitasi pemajuan kebudayaan menuju manusia yang berkepribadian kebudayaan.
"Untuk tahun ini kurang lebih ada 40 komunitas dan perorangan yang dapat memperolehnya. Saya harap siswa dan mahasiswa yang punya minat terhadap kebudayaan bisa memanfaatkannya dengan cara mendaftarkan diri," jelasnya.
Untuk itu, Fajar mengajak semua peserta agar mempunyai minat terhadap kebudayaan, pelestarian dan turut serta dalam pemanfaatannya.
Sementara Ketua Dewan Kebudayaan Kabupaten Lebak, Badrul Munir, menambahkan bahwa kebudayaan adalah sebuah akar dari kehidupan, tidak akan ada pariwisata, pertanian, kuliner tanpa ada budaya.
"Budaya segala sesuatu yang berkaitan dengan cipta, rasa, karsa, yang dibuat oleh masyarakat sendiri. Apapun itu, segala sesuatu," katanya.
Kebudayaan juga merupakan sebuah kewajiban sangat krusial sehingga perlu dukungan komunitas. Tim Pemajuan Kebudayaan Lebak tidak akan berjalan tanpa bantuan komunitas, sehingga butuh duta budaya, website dan lainnya.
"Bagaimana sebuah komunitas, budaya bisa bertahan dalam kebudayaan," tuturnya.
Baca juga: Upacara Seba Badui bawa berkah bagi pedagang keliling
Baca juga: Upacara Seba Badui bawa berkah bagi pedagang keliling