Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 613 pelanggar lalu lintas (lalin) terjaring Operasi Zebra 2020 pada hari pertama atau Senin (26/10) di Jakarta Barat.
“Sebanyak 410 pelanggar di antaranya diberikan teguran, sedangkan yang ditindak (tilang) ada 203 pengendara. Rinciannya 87 ditilang SIM dan 116 ditilang STNK," kata Kasat Lantas Wilayah Jakarta Barat Kompol Purwanta, di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Tokoh FPI almarhum KH Fahrurrozi terkonfirmasi COVID-19
Namun dari ratusan pelanggar tersebut, petugas tak memberikan sanksi tilang, hanya tindakan preemtif dan imbauan preventif kepada masyarakat.
Purwanta mengatakan mayoritas para pelanggar yang ditilang lantaran melawan arus saat berkendara.
Ada juga pelanggar lalu lintas yang tak mengenakan helm serta memodifikasi knalpot.
"Paling banyak melawan arus, ada 86 pelanggar, kemudian tak pakai helm SNI dan memodifikasi knalpot masing-masing 19 pelanggaran serta ada yang berhenti melewati marka jalan," kata dia.
Jumlah pelanggar di hari pertama Operasi Zebra 2020 menurun dibanding hari pertama Operasi Zebra 2019.
Pada hari pertama Operasi Zebra 2019 lalu ada 862 pelanggar dengan rincian 712 ditilang dan 150 diberi teguran.
Operasi Zebra 2020 digelar selama dua pekan mulai Senin 26 Oktober hingga 8 November 2020.
Tak hanya menegakkan tertib berkendara, petugas kepolisian dengan melibatkan TNI, Satpol PP dan Dishub, juga mengecek protokol kesehatan di jalanan, lantaran saat ini masih Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi di Jakarta.
Sebanyak 613 pelanggar lalin terjaring Operasi Zebra di Jakarta Barat
Selasa, 27 Oktober 2020 14:56 WIB
Sebanyak 410 pelanggar di antaranya diberikan teguran, sedangkan yang ditindak (tilang) ada 203 pengendara. Rinciannya 87 ditilang SIM dan 116 ditilang STNK