Jakarta (ANTARA) - Polda Metro Jaya menyiapkan 8.000 personel gabungan untuk mengamankan unjuk rasa menolak Omnibus Law Cipta Kerja yang kembali digelar di monumen Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis.
"Kami sudah siapkan pengamanan hari ini ada 8.000 personel," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Yusri Yunus di Mako Polda Metro Jaya, Kamis.
Baca juga: Pengamat Harits Hijrah Wicaksana: UU Cipta Kerja permudah investor
Selain personel 8.000 personel gabungan TNI-Polri dan Pemprov DKI Jakarta yang telah disiagakan, sebanyak 7.000 personel cadangan lainnya yang juga ditempatkan di Komplek Parlemen Senayan dan kawasan Monas.
"7.000 personel standby di Monas dan DPR, artinya kalau nanti diperlukan adanya kekuatan tambahan itu yang kita turunkan," katanya.
Yusri juga mengimbau kepada peserta aksi untuk waspada terhadap penyusup yang mencoba memancing kericuhan di tengah unjuk rasa yang berlangsung damai.
"Kita tetap mengharapkan mereka bisa damai, jangan sampai terprovokasi adanya provokator-provokator yang masuk," katanya.
Terkait pengunjuk rasa yang menyebabkan ricuh pada unjuk rasa 8 dan 13 Oktober 2020, Polda Metro Jaya telah menangkap tiga pelajar yang menyebarkan hasutan dan provokasi melalui media sosial.
8.000 personel gabungan kawal demo tolak Omnibus Law di Patung Kuda
Kamis, 22 Oktober 2020 15:32 WIB
Selain personel 8.000 personel gabungan TNI-Polri dan Pemprov DKI Jakarta yang telah disiagakan, sebanyak 7.000 personel cadangan lainnya yang juga ditempatkan di Komplek Parlemen Senayan dan kawasan Monas