Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak meningkatkan status waspada bencana alam sehubungan cuaca buruk selama sepekan ke depan yang ditandai curah hujan tinggi disertai angin kencang.
"Kami minta warga meningkatkan kewaspadaan bencana alam itu," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Kamis.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) diperkirakan cuaca buruk melanda wilayah Kabupaten Lebak yang disertai hujan tinggi dengan intensitas lebat, sedang hingga ringan juga tiupan angin kencang.
Peluang cuaca buruk tersebut terjadi pada sore hingga malam hari,sehingga warga yang tinggal di daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan.
Selama ini, ribuan kepala keluarga di Kabupaten Lebak tinggal di lokasi rawan bencana banjir dan longsor.
Kebanyakan warga yang tinggal di lokasi rawan bencana alam di perbukitan, pegunungan dan daerah aliran sungai (DAS) dan mereka tersebar di Kecamatan Cibeber, Sobang, Muncang, Lebak Gedong, Leuwidamar dan Cimarga.
Selain itu juga Kecamatan Cipanas, Maja, Curugbitung, Rangkasbitung, Cibadak, Banjarsari, Wanasalam, Gunungkencana dan Bayah.
Karena itu, BPBD mengintruksikan kepada masyarakat, aparat kecamatan, desa/kelurahan dan relawan agar meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca buruk tersebut.
"Kami telah menyampaikan peringatan dini kepada masyarakat yang rawan terjadi longsor dan banjir untuk mengurangi risiko kebencanaan," katanya.
Ia mengatakan, BPBD telah meningkatkan status waspada bencana alam dengan menyiagakan berbagai peralatan evakuasi untuk penyelamatan dan pertolongan di lokasi bencana alam.
Peralatan evakuasi itu di antaranya perahu motor, pelampung, senso, tenda, kendaraan operasional juga mobil dapur.
Selain itu juga menyiapkan persedisan logistik, termasuk obat-obatan dan peralatan dapur serta selimut dan tikar.
"Kami membuka Posko Utama selama 24 jam petugas kebencanaan dan relawan tanggung sebanyak 12 orang dengan bergantian untuk meningkatkan status waspada menghadapi bencana alam," ujarnya Kaprawi.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
"Kami minta warga meningkatkan kewaspadaan bencana alam itu," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Kamis.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) diperkirakan cuaca buruk melanda wilayah Kabupaten Lebak yang disertai hujan tinggi dengan intensitas lebat, sedang hingga ringan juga tiupan angin kencang.
Peluang cuaca buruk tersebut terjadi pada sore hingga malam hari,sehingga warga yang tinggal di daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan.
Selama ini, ribuan kepala keluarga di Kabupaten Lebak tinggal di lokasi rawan bencana banjir dan longsor.
Kebanyakan warga yang tinggal di lokasi rawan bencana alam di perbukitan, pegunungan dan daerah aliran sungai (DAS) dan mereka tersebar di Kecamatan Cibeber, Sobang, Muncang, Lebak Gedong, Leuwidamar dan Cimarga.
Selain itu juga Kecamatan Cipanas, Maja, Curugbitung, Rangkasbitung, Cibadak, Banjarsari, Wanasalam, Gunungkencana dan Bayah.
Karena itu, BPBD mengintruksikan kepada masyarakat, aparat kecamatan, desa/kelurahan dan relawan agar meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca buruk tersebut.
"Kami telah menyampaikan peringatan dini kepada masyarakat yang rawan terjadi longsor dan banjir untuk mengurangi risiko kebencanaan," katanya.
Ia mengatakan, BPBD telah meningkatkan status waspada bencana alam dengan menyiagakan berbagai peralatan evakuasi untuk penyelamatan dan pertolongan di lokasi bencana alam.
Peralatan evakuasi itu di antaranya perahu motor, pelampung, senso, tenda, kendaraan operasional juga mobil dapur.
Selain itu juga menyiapkan persedisan logistik, termasuk obat-obatan dan peralatan dapur serta selimut dan tikar.
"Kami membuka Posko Utama selama 24 jam petugas kebencanaan dan relawan tanggung sebanyak 12 orang dengan bergantian untuk meningkatkan status waspada menghadapi bencana alam," ujarnya Kaprawi.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020