Pemerhati pendidikan dari Kabupaten Lebak, Banten, Evi Herdiana mengatakan pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) yang baru saja dilaksanakan di tingkat pendidikan SMP dan sederajat perlu dilanjutkan untuk pemetaan hasil nilai.

"Kita berharap hasil nilai UNBK itu menjadikan patokan sekolah untuk peningkatan kompetensi guru," kata Evi saat dihubungi di Lebak, Jumat.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berharap program UNBK dilanjutkan dan jangan sampai dihapus dan dihilangkan. Manfaat UNBK sangat penting guna pemetaan hasil nilai sekolah bersangkutan.

Apabila, nilai hasil UNBK itu buruk maka perlu dilakukan peningkatan kompetensi guru juga pengembangan melalui pelatihan-pelatihan maupun workshop dan bimtek.

Selama ini, kata dia, pengembangan kompetensi tenaga pendidik relatif terbatas akibat terbentur anggaran, sebab pendidikan tingkat SD dan SMP masih dikelola oleh pemerintah daerah.

"Kami yakin melalui UNBK itu bisa dijadikan pemetaan untuk proses perbaikan," kata Kepala SMPN 2 Rangkasbitung.

Menurut dia, pihaknya mengapresiasi terhadap Kemendikbud yang menerapkan UNBK secara bertahap, karena hingga saat ini masih terdapat sekolah memberlakukan ujian nasional kertas pensil (UNKP).

Penerapan UNBK memiliki kelebihan dibandingkan UNKP, selain peserta didik mampu mengoperasikan penggunaan teknologi komputer juga dapat mengantisipasi kebocoran soal yang diujikan.

Selain itu juga UNBK lebih mudah untuk mengisi jawaban melalui komputer tanpa menimbulkan kekotoran dan kerusakan. Biaya penyelenggaraan UNBK itu relatif murah, karena tidak melibatkan tenaga pengawas banyak.

Meski sekolah masih kekurangan komputer, namun semangat pengelola pendidikan agar UNBK berjalan sukses maka banyak sekolah yang terpaksa meminjam komputer.

"Kami berharap ke depan semua sekolah baik di pelosok maupun perkotaan dapat menerapkan UNBK," katanya.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019