Pemerintah Kabupaten Lebak berkolaborasi dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) mengelar pasar beras murah untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan pengendalian inflasi di daerah itu.
 
Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten Lebak Iman Hidayat di Rangkasbitung, Selasa, mengatakan pasar beras murah itu untuk meningkatkan daya beli ekonomi masyarakat karena saat ini harga beras di pasaran cukup tinggi, di atas Rp13.000/kilogram.
 
Selain itu, katanya, pasar beras murah tersebut guna pengendalian inflasi.
 
Pemkab Lebak berkolaborasi dengan BUMD melakukan pasar beras murah dengan menjual beras Rp58.000 dari sebelumnya Rp68.000 untuk kemasan lima kilogram.
 
"Kami berharap dengan pasar beras murah yang dilakukan di Alun-Alun Rangkasbitung bisa memenuhi ketersediaan pangan masyarakat sekaligus mengendalikan inflasi itu," kata dia.

Baca juga: Harga beras level medium di Lebak alami kenaikan
 
Ia menjelaskan pasar beras murah itu pertama kali dilakukan dengan kuota 5 ton beras lokal hasil panen petani Kabupaten Lebak. Kemungkinan besar akan dilakukan kembali kegiatan serupa di sejumlah lokasi lainnya.
 
Pihaknya menyatakan kewalahan setelah banyak konsumen membeli beras tersebut, sehingga dibatasi hanya empat karung dengan kapasitas 5 kilogram/karung, sedangkan pembelian dilayani dengan QRIS dan uang tunai.
 
Konsumen kegiatan itu, selain ASN juga masyarakat Rangkasbitung yang jumlahnya hingga ratusan orang. Mereka mengantre dengan tertib.
 
"Kami berharap beras yang dijual itu dapat memenuhi konsumsi keluarga juga dapat mengendalikan inflasi," katanya.

Baca juga: Kemendagri minta Bulog siapkan langkah kendalikan harga beras
 
Sejumlah masyarakat Rangkasbitung, Kabupaten Lebak mengaku merasa terbantu dengan harga beras murah tersebut sehingga dapat mengurangi beban ekonomi keluarga.
 
Saat ini harga beras medium di pasaran untuk kapasitas 5 kilogram mencapai Rp95.000/kilogram, namun dalam pasar murah dijual Rp58.000/kilogram.

"Kami sangat senang dengan harga beras murah itu dan membeli dua karung sebesar Rp111.600 itu," kata Ujang (45), warga Rangkasbitung.

Baca juga: Produksi jagung di Lebak Januari-Agustus 2024 capai 15 ribu ton

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024