Destinasi wisata Rangga Wulung Keramat Cokel yang berlokasi di Curugbitung Kabupaten Lebak, Banten dapat menumbuhkan ekonomi warga perdesaan dengan menjual hasil produksi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
 
"Kami berharap pemerintah daerah terus mempromosikan destinasi wisata guna menarik wisatawan sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat perdesaan," kata Ketua Pengelola Wisata Rangga Wulung Keramat Cokel Madrita di hadapan puluhan pelaku ekonomi kreatif di Rangkasbitung, Lebak, Sabtu (22/6).

Ia mengatakan pihaknya kini merasa bersyukur karena setiap akhir pekan bisa menggulirkan perputaran uang dari wisatawan mencapai Rp70 juta untuk omzet pendapatan pelaku UMKM.
 
Para pelaku UMKM menjual berbagai produk aneka makanan dan minuman serta kerajinan juga suvenir yang kebanyakan hasil kerajinan warga pedesaan di Kecamatan Curugbitung, Kabupaten Lebak.

Baca juga: Kabupaten Lebak kembangkan 248 destinasi wisata

Pelaku UMKM itu menjual kepada wisatawan dengan harga standar dan tidak boleh mahal.
 
Sebab, jika harga mahal dengan melebihi standar dipastikan pengunjung merasa keberatan dan dipastikan tidak akan mengunjungi lagi kawasan wisata itu.
 
Oleh karena itu, semua UMKM yang menjual di kawasan wisata Rangga Wulung Keramat Cokel dengan harga standar.
 
Pada liburan sekolah usai Lebaran dan tahun baru kawasan wisata dipadati pengunjung dari berbagai daerah dan kebanyakan dari Bogor , Tangerang serta DKI Jakarta.
 
"Kami meyakini perputaran uang pada liburan sekolah dan usai Lebaran mencapai ratusan juta rupiah bagi pelaku UMKM," katanya menjelaskan.

Baca juga: Festival perahu naga Tangerang jadi wisata budaya dan bernilai ekonomi
 
Menurut dia, wisata Rangga Wulung Keramat Cokel di lahan adat seluas 14 hektare itu dibangun 2018 menyediakan wisata alam, seperti danau, pemancingan ikan, perkebunan, area camping ground, taman balon udara juga kolam renang untuk anak-anak.

Bahkan, destinasi wisata itu sempat gulung tikar akibat sepinya pengunjung wisatawan.
 
Namun,berkat keuletan pengelola wisata dan adanya bantuan dari Provinsi Banten kini kembali bangkit dan menumbuhkan ekonomi masyarakat pedesaan.
 
Selain itu juga pihaknya kini mengembangkan wisata edukasi pertanian dan wahana outbound untuk bisa dijadikan referensi belajar ilmu perhutanan, perikanan dan pertanian.

Baca juga: Target kunjungan wisatawan ke Lebak pada 2024 sebanyak 1,5 juta orang

Para wisatawan dengan membayar tiket untuk dewasa Rp10.000 per orang dan anak -anak Rp5.000 per orang.
 
"Semua pelaku UMKM itu adalah warga pedesaan di Curugbitung untuk meningkatkan pendapatan ekonomi mereka," katanya menjelaskan.
 
Anggota DPRD Banten Neng Siti Juleha mengatakan para pelaku ekonomi agar bisa menciptakan destinasi wisata sehingga dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat pedesaan.
 
Potensi wisata di Kabupaten Lebak luar biasa dengan kekayaan wisata alam di antaranya pesisir pantai, pegunungan, arung jeram, religi, budaya dan situ, termasuk Bendungan Karian.
 
Karena itu, pihaknya mendorong pelaku ekonomi kreatif bisa menciptakan destinasi wisata alam.
 
Sebab, dirinya pernah mengunjungi destinasi wisata di Kabupaten Bogor dengan mengembangkan potensi wisata pertanian mulai tandur tanam padi, membajak lahan menggunakan kerbau serta naik kerbau menjadi wisata favorit yang dipadati wisatawan.
 
"Kami berharap pelaku ekonomi bisa mengembangkan wisata pertanian sehingga dapat mendorong peningkatan ekonomi masyarakat," katanya menjelaskan.
 
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak, Banten Luli Agustina menargetkan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara di daerah itu pada 2024 sebanyak 1,5 juta dengan mengunjungi 248 destinasi wisata terdiri dari wisata alam, wisata buatan, wisata budaya Badui dan wisata religi.
 
"Kami yakin target kunjungan wisatawan 1,5 juta itu bisa tercapai dengan kolaborasi itu," kata Luli menegaskan.

Baca juga: Bupati Lebak sebut Wisata Agro Cikapek bisa tumbuhkan ekonomi baru

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024