Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan sejumlah indikator strategis pembangunan Kabupaten Serang, Banten, tercatat mengalami perkembangan positif.
 
Bupati Serang, Ratu Tatu Casanah, di Serang, Banten, Senin, mengatakan data BPS tersebut rutin menjadi acuan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang dalam merencanakan dan mengevaluasi program pembangunan.
 
"Kegiatan ini, rutin dilaksanakan, karena data BPS menjadi acuan program kerja kami. Sehingga dengan anggaran terbatas, program kita tepat sasaran," katanya.

Baca juga: Penduduk Kota Tangerang yang melek huruf capai 98,74 persen
 
Menurut Tatu, Pemkab Serang fokus pada kenaikan dimensi Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
 
"Kita fokus anggarannya ke sana. Dan alhamdulillah, dari data yang kami dapat dari BPS, untuk IPM naik, kemudian untuk tingkat pengangguran turun, dan kemiskinan juga turun," ujarnya.
 
Menurut data hasil survei BPS, tingkat pengangguran Kabupaten Serang pada Agustus 2023 sebesar 9,94 persen. Menurun dibandingkan pada 2022 sebesar 10,61 persen.
 
Angka kemiskinan juga turun. Tahun 2022 sebesar 4,96 persen, turun menjadi 4,85 persen pada 2023. Angka ini mencatatkan Kabupaten Serang dengan angka kemiskinan terendah ketiga di Provinsi Banten.

Baca juga: Universitas Matana bersama BPS buka pojok statistik di kampus
 
Setelah sempat terkontraksi COVID-19, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serang meningkat tajam. Sempat minus 2,38 persen pada 2020, terus meningkat menjadi 3,74 persen pada 2021, dan 2022 sebesar 5,04 persen.
 
Sementara untuk IPM juga meningkat cukup signifikan. Sebesar 71,99 poin pada 2022, meningkat menjadi 72,63 poin pada 2023. Angka ini termasuk dalam kelompok IPM Tinggi.
 
Sejumlah dimensi IPM, antara lain, usia harapan hidup naik 0,54 persen menjadi 74,62 tahun, harapan lama sekolah naik 0,63 persen menjadi 12,86 tahun, rata-rata lama sekolah naik 0,13 persen menjadi 7,79 tahun, dan pengeluaran per kapita naik 3,70 persen menjadi Rp 11.320.000 per tahun.
 
Meski sejumlah indikator pembangunan mengalami tren positif, Tatu menilai, masih menyisakan sejumlah catatan. "Pengangguran banyak di lulusan sarjana, SMA dan SMK. Nanti kita evaluasi detail dengan program di sejumlah organisasi perangkat daerah atau OPD," ujarnya.

Baca juga: Tiga wilayah blank spot jadi perhatian khusus Pemkot Serang

Evaluasi program juga dilakukan dalam proses pengentasan kemiskinan. Meski angka kemiskinan turun, kata Tatu, tetapi kedalamannya meningkat.

"Artinya kita harus turunkan program kepada masyarakat yang mengalami kemiskinan ekstrem," ujarnya.
 
Selanjutnya, evaluasi juga dilakukan pada program untuk mengerek income per kapita masyarakat.
 
"Pendapatan per kapita masyarakat memang naik. Namun jangan terlena karena kita ada industri. Kami ingin pendapatan masyarakat naik di tingkat nelayan hingga petani," ujar Tatu.
 
Sementara itu, Kepala BPS Kabupaten Serang Tutty Amalia membenarkan sejumlah indikator strategis Kabupaten Serang mengalami perkembangan yang cukup baik.
 
"Usia harapan hidup naik, angka kematian bayi juga menurun, pengangguran juga menurun," ujarnya.
 
Ia mengapresiasi Pemkab Serang yang menjadikan data BPS sebagai rujukan pembangunan.
 
"Kami sudah biasa koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Serang. Semoga data kami terus bisa menjadi rujukan, mengevaluasi, dan menyusun program berikutnya," ujarnya.

Baca juga: Polisi Serang evakuasi mayat perempuan diduga tertabrak kereta api

Pewarta: Desi Purnama Sari

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024