Serang (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang, Provinsi Banten memprioritaskan pembangunan empat ruang kelas SMPN 2 Cikesual yang ambruk pada tahun ini.
Kepala Bidang SMP Dindikbud Kabupaten Serang Darwin Nur di Serang, Kamis, mengatakan empat ruang kelas SMPN 2 Cikeusal ambruk menjadi catatan bagi Dindikbud Kabupaten Serang.
"Mudah-mudahan sudah diprogramkan dan teranggarkan di tahun 2025. Tapi kalau belum, ini bagian catatan kami, untuk nanti secepatnya bisa diperbaiki," katanya.
Dia mengaku akan tetap memprioritaskan dan mendorong agar SMPN 2 Cikeusal dapat direnovasi pada 2025 karena masih ada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) perubahan pada pertengahan 2025.
"Di tahun 2025 perubahan APBD sepanjang anggaran itu tersedia maka akan kami prioritaskan. Karena kami juga turut prihatin atas kejadian tersebut," katanya.
Baca juga: Atap empat ruang kelas SMPN 2 Cikeusal Serang ambruk
Ia menyebut dari total 90 SMP negeri di Kabupaten Serang, masih banyak sekolah yang mengalami kerusakan, baik sedang maupun berat.
"Memang masih banyak sekolah rusak di Kabupaten Serang baik rusak sedang maupun berat. Kalau untuk datanya ada di bidang sarpas," katanya.
Sebelumnya, Wakil Kepala SMPN 2 Cikeusal Juriyah mengatakan atap tiga ruang kelas IX sudah ambruk sejak Februari 2024, sedangkan atap satu ruang kelas yang biasa digunakan untuk menyimpan alat-alat olahraga ambruk pada 18 Januari 2025.
"Kondisi empat ruang kelas tersebut sudah tidak dapat digunakan lagi karena sudah mengalami kerusakan berat, dan kondisi bangunan yang sudah lapuk jadi mudah ambruk," katanya.
Baca juga: Dukung pendidikan sembilan tahun, Pemkab Lebak bangun 30 unit SMPN
Pada saat ambruk, empat ruang kelas tersebut dalam kondisi kosong, karena para siswa sedang libur sekolah sehingga tidak ada korban dalam peristiwa ini.
Ia mengatakan untuk kegiatan belajar mengajar tetap berjalan karena dialihkan ke ruangan laboratorium komputer yang kondisi bangunannya masih layak.
"Proses belajar tetap berjalan, jadi anak-anak kelas IX sementara belajar di laboratorium komputer. Satu ruangan diisi 38 siswa," katanya.
Baca juga: 96 sekolah dasar di Kabupaten Tangerang rusak