Kulon Progo (ANTARA) - Pasien postif COVID-19 di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, bertambah satu orang sehingga menjadi enam kasus.
"Kasus positif bertambah satu menjadi enam. Tambahan positif adalah perempuan, 50 tahun dari Kecamatan Samigaluh. Diduga tertular oleh tamu yang datang pada pertengahan Maret 2020," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kulon Progo Baning Rahayujati di Kulon Progo, Kamis.
Ia mengatakan pasien melakukan pemeriksaan di RS Bethesda dan Dinke Kulon Progo tidak mendapat notifikasi. Tadi siang, pihaknya mendapat informasi dari Dinkes DIY bahwa ada satu pasien positif swab, dan setelah dilacak, yang berada di rumah dan langsung dikirim ke RS rujukan.
Pasien ke enam positif COVID-19 ini dirujukan ke RS Hardjo Lukito Yogyakarta karena RSUD Wates dan RSUD Nyi Ageng Serang (NAS) sudah penuh.
"Pasien kami rujuk ke RS Hardjo Lukito Yogyakarta. Sedangkan keluarga dan masyarakat melakukan isolasi mandiri untuk besuk dilakukan rapid test kepada keluarga dan kontak erat berdasar hasil penyelidikan epidemiologi," katanya.
Baning mengatakan pasien PDP meninggal bertambah satu orang menjadi delapan orang. Pasien PDP meninggal pada 5 Maret yang dirawat di RS Sardjito dari Kecamatan Wates masih menunggu hasil laboratorium.
"Kasus kematian sebelumnya hasil swab negatif COVID--19," katanya.
Saat ini, lanjut Baning, pasien rawat isolasi di RSUD Wates sebanyak 10 orang yang terdiri dari empat orang positif dan enam orang menunggu hasil swab. Penambahan tiga PDP berasal dari karyawan Indogrosir dengan rapid test reaktif yang berasal dari Kecamatan Kalibawang seorang laki-laki umur 38 tahun, Kecamatan Panjatan laki-laki umur, 38 tahun dan Kecamatan Nanggulan seorang perempuan umur 33 tahun. Selanjutnya, RSUD NAS merawat tiga orang PDP dari Kecamatan Girimulyo, dan Lendah.
"Keluarga dari pasien yang diisolasi sudah dilakukan rapid test dengan hasil non reaktif. Kemudian, kasus positif-2 masih diisolasi karena hasil swab terakhir masih positif," katanya.
Terkait, pernyataan Ketua DPRD Kulon Progo Akhid Nuryati bahwa ada migran PMI dari Eropa yang belum dilakukan rapid test oleh puskesmas. Setelah dilakukan klarifikasi, ternyata PMI tersebut sudah di rapid test pertama di Bandara Soekarno Hatta dengan hasil NR dan belum diinformasikan kepada keluarga maupun pendamping dari desa.
"Tes kedua akan dilakukan 10 hari sejak tes pertama," katanya.
Pasien positif COVID-19 di Kulon Progo bertambah
Kamis, 7 Mei 2020 19:49 WIB
Kasus positif bertambah satu menjadi enam. Tambahan positif adalah perempuan, 50 tahun dari Kecamatan Samigaluh. Diduga tertular oleh tamu yang datang pada pertengahan Maret 2020