Jakarta (ANTARA) - Sedikitnya tiga kelurahan di wilayah Jakarta Selatan terindikasi rawan penyalahgunaan narkoba yakni Kelurahan Manggarai, Kelurahan Manggarai Selatan, dan Pasar Manggis.
Kepala BNNK Jakarta Selatan AKBP Mohammad Nasrun di Jakarta Selatan, Kamis, mengatakan tiga daerah terindikasi rawan penyalahgunaan narkoba berdasarkan hasil riset dari BNN Pusat.
"Ada tiga di Jaksel, Manggarai, Manggarai Selatan, Pasar Manggis, itu risetnya BNN pusat, jadi bukan kita yang melakukan riset, rawannya di Jaksel itu ada tiga," kata Nasrun.
Berdasarkan data BNNK Jakarta Selatan jenis narkoba yang rawan disalahgunakan di wilayah tersebut yakni sabu, heroin, dan ganja.
Selama tahun 2019 ini jumlah kasus yang ditangani oleh BNNK Jakarta Selatan dan sudah P-21 atau dinyatakan lengkap sebanyak dua kasus dengan barang bukti sabu seberat 22,01 gram.
"Sesuai target yang dibebankan kepada kita ada dua kasus. Di luar itu kita melaksanakan upaya untuk nangkap tidak ada barang bukti, ini kasus yang verbal," katanya.
Tapi kalau kasus penangkapan dan ada barang bukti dan juga menggunakan, lanjut Nasrun, penanganan yang dilakukan adalah pelaku diajukan untuk direhabilitasi, seperti kasus Nunung dan Jefri Nichol.
"Kasus yang kita ajukan rehabilitasi itu banyak, ini yang proses verbalnya dua kasus maju ke pengadilan itu yang dilihat karena itu juga kita sesuaikan dengan anggaran," kata Nasrun.
Nasrun menambahkan, BNNK Jakarta Selatan memiliki tugas menyelenggarakan program pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN).
"Dalam menangani permasalahan narkotika, strategi yang digunakan BNNK yakni tindakan preventif guna memberikan kekebalan kepada masyarakat agar mereka imun terhadap penyalahgunaan narkoba," kata Nasrun.
Selanjutnya tindakan penegakan hukum yang tegas dan terukur agar sindikat narkotika jerag, kata Narun menambahkan.
Tiga kelurahan Jaksel terindikasi rawan penyalagunaan narkoba
Kamis, 19 Desember 2019 18:47 WIB
Ada tiga di Jaksel, Manggarai, Manggarai Selatan, Pasar Manggis, itu risetnya BNN pusat, jadi bukan kita yang melakukan riset, rawannya di Jaksel itu ada tiga