Lebak (ANTARA) - Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berkembang di pelosok pedalaman karena sudah menjadikan kebutuhan pendidikan dasar masyarakat, kata pengamat pendidikan dari Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Setiabudhi Rangkasbitung Abdus Subhan Jayani.
"Kesadaran masyarakat yang berada di pelosok pedalaman itu sangat respons positif terhadap lembaga PAUD, karena pusat pendidikan itu adalah masyarakat, sekolah, dan keluarga," kata dia di Lebak, Minggu.
Ia mengatakan berkembangnya PAUD di pelosok pedalaman di berbagai daerah di Tanah Air karena kesadaran masyarakat terhadap pendidikan dini cenderung meningkat.
Regulasi tentang PAUD terkait dengan kewajiban dan tanggung jawab pemerintah mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul, berkarakter, dan berbudaya.
Pemerintah juga memberikan penguatan-penguatan konten pendidikan dini,selain membaca, berhitung, dan menulis (calistung) juga mengenal literasi digital dan sains.
Ia mengatakan anak-anak PAUD wajib mengenal jam, warna, hingga permainan bersifat edukasi.
Kebutuhan pendidikan dasar anak itu, kata dia, harus memiliki rasa percaya diri, rasa ingin tahu, dan rasa unggul.
Mereka, katanya, memiliki kebutuhan dasar pendidikan untuk menjadi siswa dengan tiga aspek, yakni pandai (kognitif), sikap (afektif), dan terampil (psiomotorik).
Ia mengemukakan dengan perkembangan PAUD hingga pelosok pedalaman, lembaga itu mendapatkan bantuan sarana dan peralatan edukasi serta dana insentif kepada tenaga pendidik.
Terkait dengan perkembangan PAUD di Kabupaten Lebak, katanya, patut diapresiasi karena pada 2012 yang 115 unit, kini telah menjadi 783 unit, tersebar di 340 desa di 28 kecamatan.
Bahkan, katanya, PAUD juga ditemukan di pedalaman, termasuk perbatasan pedalaman kawasan masyarakat Badui.
"Kami yakin berkembangnya pendidikan dini itu, karena menjadikan kebutuhan masyarakat pelosok pedalaman," katanya.
Sebagian besar PAUD dikelola masyarakat dengan berbentuk yayasan maupun Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Tempat kegiatan belajar mengajar PAUD juga ada yang menumpang di gedung madrasah, majelis taklim, rumah warga, saung, dan garasi mobil.
"Kami yakin generasi bangsa melalui lembaga PAUD itu akan menjadi generasi yang memiliki SDM unggul, berkarakter dan berbudaya, karena karakter dan budaya itu hasil dari rekayasa pendidikan," kata pengawas SMP itu.
Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak Irawan mengatakan pihaknya terus meningkatkan kualitas PAUD melalui akreditasi.
Saat ini, kata dia, 163 atau 17,41 persen dari 783 PAUD menyandang akreditasi B berdasarkan hasil penilaian Badan Akreditasi Nasional (BAN) Pendidikan Nonformal.
"Kami mendorong pengelola lembaga PAUD lebih mengutamakan mutu dan kualitas dengan memenuhi delapan standar pendidikan nasional," ujarnya.
Pengamat: PAUD berkembang di pelosok pedalaman karena sudah jadi kebutuhan
Rabu, 20 November 2019 15:59 WIB
Kesadaran masyarakat yang berada di pelosok pedalaman itu sangat respons positif terhadap lembaga PAUD, karena pusat pendidikan itu adalah masyarakat, sekolah, dan keluarga