Serang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menggandeng sejumlah ahli dan peneliti BPPT dalam upaya melakukan kajian untuk menerapkan teknologi Hydrocolour dan FISH GIS (Sistem Informasi Geografis) untuk meningkatkan kapasitas iptek nelayan dan memudahkan para nelayan menangkap ikan.
"Kita berencana kemaritiman di Banten lebih diperhatikan. Untuk itu semoga kita bisa menghasilkan teknologi baru seperti yang sudah dibahas tadi, agar dampaknya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat terutama nelayan” kata Sekda Banten Al Muktabar pada Workshop (lokakarya) Internasional Kaji Terap Teknologi Hydrocolour dan FISH-GIS di Bappeda Banten, di Serang, Selasa.
Menurut Al Muktabar, Pemprov Banten melalui Bappeda Banten, Menristekdikti dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengundang sejumlah unsur terkait seperti Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, hingga para kelompok nelayan dari berbagai daerah seperti Bekasi, Karangantu, dan Sukabumi, serta para pakar yang mumpuni dari berbagai Negara seperti dari Universitas Tokyo Jepang, Kanada, China, Korea dan Amerika Serikat.
"Kegiatan ini dan semua elemen yang hadir, menandakan keseriusan pemerintah dalam menyokong perikanan dan kelautan di Banten," kata Al Muktabar dalam lokakarya kaji penerapan teknologi pengembangan sistem pemantauan mandiri kualitas lingkungan perairan teluk Banten berbasis hydrocolour technology dan FISH -GIS untuk meningkatkan kapasitas iptek nelayan.
Dalam lokakarya tersebut hadir sejumlah tenaga peneliti dari BPPT dan perwakilan PICES (The North Pasific Marine Science Organization) Prof Mitsutaku Makino.
Menurut Sekda Banten, saat ini potensi ikan dan laut sangat tinggi, namun selama ini nelayan Banten masih banyak menggunakan tenaga manual. Untuk itu, ia berharap ada sejenis teknologi yang mempermudah nelayan dalam menjalankan kerjanya. Sekda juga mengajak setiap elemen masyarakat wajib menjaga lingkungan laut dan isinya.
Baca juga: Dinas PURP anggarkan Rp20 miliar lanjutkan penataanKawasan Banten Lama
“Kita sadari betul potensi laut dan ikan di Banten sangat tinggi, sayangnya teknik kita belum maksimal. Semoga hasil lokakarya ini menghasilkan teknologi yang mempermudah para nelayan, saya juga mau mengajak setiap individu untuk menjaga dan melestarikan ekosistem laut di Banten," kata Al Muktabar.
Sementara itu Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi BPPT Soni Sulistia Wirawan yang mewakili Kepala BPPT berharap lokakarya tersebut menghasilkan rekomendasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat dan jangan sampai hanya menjadi kegiatan seremonial semata. Oleh karena itu perlu adanya kelanjutan dari hasil lokakarya tersebut.
"Ini kan ada yang dari Bekasi, Indramayu, Depok juga ada. Jadi sayang sekali kalau acara ini cuma seremonial, harus ada pengawasan dari tindak lanjut agar berkesinambungan," kata Soni
Perwakilan organisasi PICES dari Jepang, Prof. Mitsutaku Makino mengapresiasi seluruh peserta dan sambutan dari Pemprov Banten sehingga lokakarya kaji terap teknologi Hydrocolour dan Fish GIS dapat terlaksana dengan baik.
"Kami sampaikan terima kasih banyak atas partisipasi hadirin serta terimakasih atas jamuannya. Untuk dua hari ke depan mari kita gali ilmu dan teknologi dari lokakarya ini," kata Mitsutaku
Acara lokakarya Kaji Terap Teknologi Hydrocolour dan Fish Gis digelar selama dua hari yakni Selasa dan Rabu (9-10 Juli). Hari pertama membahas dan pemaparan disampaikan para ahli dan hari kedua praktek lapangan di Kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu Kota Serang.
"Saya belum tahu bentuk teknologinya seperti apa, yang jelas saya harap bisa memudahkan kerjaan saya karena selama ini kita kebiasaan pakai alami aja," kata salah seorang peserta dari kelompok nelayan KAKAP Karangantu, Kadma.
Ia mengaku selama ini kebanyakan nelayan di Karangantu melakukan aktivitas nelayan menggunakan tenaga manual. Oleh karena itu, ia berharap hasil dari lokakarya tersebut bisa mempermudah menangkap ikan.*
Baca juga: Pemprov Banten segel tambang pasir ilegal di Pulo Manuk
Baca juga: Distan Banten kembangkan jagung tumpang sari dengan kedelai
Banten kaji terapkan teknologi Hydrocolour dan Fish GIS bagi nelayan
Selasa, 9 Juli 2019 20:48 WIB
Kita berencana kemaritiman di Banten lebih diperhatikan. Untuk itu semoga kita bisa menghasilkan teknologi baru seperti yang sudah dibahas tadi, agar dampaknya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat terutama nelayan